Perjalanan di kampung Cina Glodok belum berakhir di Klenteng Yin de yuan . Masih banyak tempat-tempat lain di sekitar sini yang juga tidak kalah menarik untuk disambangi.
Koteka Trip 7 masih tetap bersemangat, apalagi Astro, anggota kami yang paling muda dan paling bersemangat. Keluar dari pintu gerbang di jalan kemenangan tiga dan belok ke kanan. Di sudut jalan kami melihat sebuah gerbang kecil dengan atap melengkung gaya ekor waletnya yang khas. Di pintunya ada dua aksara Hanzhi. Saya hanya bisa membaca satu aksara yaitu xi yang artinya barat. Di bawahnya ada tulisan jalan Kemenangan VII.
Di dekatnya ada sebuah altar kecil dengan dupa, patung dewa ukuran mini, dan sedikit persembahan.
Uniknya pada bagian atas altar kecil ini ada tiga aksara Tibet. Penasaran saya membuka gadjet untuk membaca aksara ini yang ternyata bunyinya Om Ah Hum yang merupakan mantera agama Buddha Tibet yang kalau diterjemahkan artinya "Blessing of the body speech and mind"
Ternyata inilah Altar yang disebut dengan Pakung yang dipersembahkan untuk Datuk Kemenangan. Atau karena ini terletak di jalan kemenangan?
Jelajah di Jalan Kemenangan III dilanjutkan dan tidak lama kemudian, di sebelah kanan ada sebuah gedung dengan arsitektur Tionghoa cantik. Sekilas mirip kelenteng atau rumah orang kaya zaman dahulu. Bahkan dari luar saya sudah bisa merasakan aura keindahan dan kemegahan gedung ini.
Ini adalah gereja Katolik Santa Maria de Fatima yang unik karena berarsitektur Tionghoa dan konon dulu merupakan rumah Kapitan Tionghoa yang dibeli oleh komunitas Katolik pada pertengahan abad kedua puluh. Kami masuk melalui pintu samping setelah minta ijin pada satpam yang dengan ramah menyambut rombongan Koteka Trip. Kami masuk ke halaman dan melihat lihat kemegahan gereja yang unik ini. Selain atapnya yang khas melengkung model ekor walet, di depan pintu juga ada sepasang singa penjaga atau shishi yang khas bangunan Tionghoa.
Walau sekilas mirip kelenteng bagunan ini di atapnya tidak ada hiasan berupa sepasang naga melainkan hanya ada sebuah salib warna putih yang sederhana. Menandakan ini memang sebuah gereja.
Saya mendekat ke pintu utama yang tertutup rapat dan dicat warna merah . Dinding muka gereja dicat warna putih dan tepat di atas pintu ada tertulis "Gereja Katolik St. Maria De Fatima" dengan huruf warna merah. Di bawahnya ada tulisan "Porta Sancfa" warna coklat yang dalam bahasa Latin berarti Pintu Suci. Di dekatnya ada logo salib dan tulisan Yubileum 2025, Penziarah Pengharapan. Kata Yubileum berasal dari bahasa Latin Jubileum yang bisa diartikan sebagai perayaan atau juga ulang tahun yang istimewa.
Di depan pintu utama gereja ada papan ornamen berwarna merah dan kuning emas yang menyerupai desain gerbang Tionghoa klasik. Papan penghalang ini berfungsi sebagai pemisah visual atau dekoratif di depan pintu.
Di sisi kiri pintu tampak meja dengan taplak merah dan papan informasi berwarna putih dengan poster-poster kecil, biasanya digunakan untuk pengumuman kegiatan paroki.