"Di tengah kekacauan, iman sejati tidak perlu bersuara lantang. Iman hadir dalam kerendahan hati dan pelayanan. Gereja bukan hakim kebenaran mutlak, tapi pelita yang menuntun manusia kembali pada suara Tuhan yang paling jernih: keheningan hati."
**
Oke, bagaimana sinopsisnya?
Kisah ini dimulai dari tiga tokoh utama yang menginjakkan kaki di sebuah rumah tua di pinggiran kota Bandung: Pastor Boon, seorang romo eksorsis muda yang mudah gugup; Metta de Witt, gadis blasteran dengan kemampuan supranatural langka; dan Novia Respati, pendamping setia yang tak pernah goyah.
Mereka melakukan ritual pengusiran setan dengan cara yang tak biasa. Menggunakan pola-pola antikristus untuk menumpas kegelapan.
Syahdan, setelah kejadian itu mereka didatangi oleh sebuah ordo rahasia: Custodes Lux
Para penjaga keutuhan iman yang berfokus pada gerakan antikristus.
Meski tak dikenal luas, ordo ini dihormati di kalangan gereja. Beranggotakan para terpilih dengan kemampuan supranatural, mereka kerap melakukan aksi besar dalam senyap.
Dalam percakapan yang tegang, mereka mengungkap bahwa sebuah krisis spiritual sedang melanda Indonesia: kesurupan massal merebak di tempat-tempat suci, disertai pesan yang mencemarkan nama Kristus.
Awalnya, Pastor Boon enggan terlibat---terlebih menyeret Metta ke dalam pusaran ordo rahasia itu. Namun, segalanya berubah ketika ia menerima sebuah liontin rusa hitam bermata rubin---simbol yang membawa pesan tersembunyi: Custodes Lux menyimpan rahasia masa lalu Metta.
Didorong rasa penasaran dan kegelisahan, Pastor Boon dan Metta akhirnya berangkat ke Jakarta, dan terpaksa bergandengan tangan dengan kekuatan yang tak sepenuhnya mereka percayai.