“Eh, nggak. Maksudnya, alhamdulillah yang bikin masih jomblo, bukan istri orang. Saya nggak tega jadi perusak rumah tangga Bik Minah dan Pak Toha”
Rima kembali tertawa.
“Kayak kak Zaky nggak jomblo aja. Makanya cari calon istri dong, kak” goda Rima.
Entah kenapa Zakaria hanya menanggapi guyonan Rima dengan menyembunyikan senyum dan menganggukkan kepala. Kan kamu calon istriku, Dek.Lirih Zakaria dalam hati. Sayang, Rima tak bisa mendengar suara hati lelaki di sampingnya itu.
***
“Kebetulan sekali kamu datang, Zak!” Kyai Rasyid memulai pembicaraan.
Pasca kedatangan Kyai Rasyid dan istrinya, Rima masuk ke dalam rumah. Kini kursi yang tadi diduduki Rima telah dikuasai Kyai Rasyid.
“Ada yang bisa saya bantu, Bah?”
“Diantara seluruh asatidz(ustadz) di sini, kamu yang paling kreatif dan inovatif. Nggak sia-sia kamu kuliah ke Jawa”
Zakaria terus mendengarkan.
“Nah, rencananya, 2 bulan lagi pondok kita akan mengadakan acara yang cukup besar. Saya berharap kamu berkenan jadi ketua panitia penyelenggaranya”