Mohon tunggu...
Pinku Queeny
Pinku Queeny Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga

Hai, aku lagi belajar nulis dan ini blog pertamaku. Aku akan senang jika teman-teman berkenan memberikan komentar sebagai kritik dan saran nya terhadap tulisan ku.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sampah dan Mimpi Besarnya

28 Agustus 2025   14:25 Diperbarui: 10 September 2025   00:42 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oh ya kedua orang tua Raffy bekerja sebagai Guru. Ayahnya Raffy kepala sekolah di SMP negeri. Sedangkan Ibunya guru TK. 

Raffy anak pertama yang kini menjadi anak tunggal. Karena tepat 1 tahun yang lalu Adiknya meninggal di usianya yang baru 10 bulan.

Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 14.20 WIB. Aku pamit pulang dan berjanji pekan depan akan mengunjunginya lagi untuk memberikan hadiah.

***

Hari ini aku berada di salah satu toko buku yang kebetulan dekat dengan tempat kerja. Karena dari obrolan minggu lalu, Raffy menyebutkan bahwa dia hobi membaca buku. Jadi aku memutuskan untuk memberikan hadiah buku.

Aku membeli satu buku fiksi, yang tentunya buku fiksi yang sesuai dengan usianya. Selain itu, aku juga membeli dua buku lain yang berkaitan dengan minat Raffy dalam menjaga lingkungan.

***

Sesampainya di rumah Raffy, aku disambut oleh kedua orang tua Raffy. Mereka menyambutku dengan hangat dan tampak raut wajah gembira dari Raffy karena aku datang untuk menepati janjiku di minggu lalu.

Aku dipersilahkan masuk dan duduk di sofa ruang tamu. Terlihat penataan dalam ruangan yang begitu estetik. Dari arah dapur Ibu Raffy membawakan nampan yang diatasnya ada 4 cangkir teh panas, dan beberapa camilan. Diantaranya terlihat ada ulen.

"Silahkan Mas Irfan, dicicipi, Ibu baru saja buat ini"

"Wah, terlihat enak sekali sepertinya, ini ulen ya, Bu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun