Mohon tunggu...
Murni KemalaDewi
Murni KemalaDewi Mohon Tunggu... Novelis - Lazy Writer

Looking for place to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pemberontakan Cinderella

23 Mei 2019   05:40 Diperbarui: 23 Mei 2019   05:58 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Pak Kasno menghela nafas,

"Baiklah. Tapi jangan lama-lama ya, Pak Maman. Soalnya Bapak pasti tahu bagaimana istri saya kan?! Kalau nanti masih belum bayar, rumahnya terpaksa saya kosongkan."

"Baik, Pak Kasno" jawab Pak Maman. Pak Maman tiba-tiba menangis,  "Saya akan cari kerja dulu dan bayar uang rumahnya"

Pak Kasno tampak kebingungan,

"Eh, Pak Maman jangan nangis. Nanti kalau Aya lihat bisa-bisa saya lagi dimarahi sama dia" kata Pak Kasno.

Pak Maman mengangguk lesu dan menghapus air matanya dengan lengan baju,

"Baik, Pak."

Pak Kasno terlihat lega,

"Ya sudah kalo begitu. Saya permisi dulu ya, Pak. Sampaikan salam saya buat Aya." pamit Pak Kasno.

Pak Maman kembali mengangguk lesu,

"Baik, Pak."

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun