Kedua perempuan jadi cepat akrab.
Â
Sebuah Kantor di Jalan Aceh, 29 Oktober 1957, Pagi Hari.
Letnan Herland dan Daus ingin marah melihat Naila dan Widy. tetapi wajah mereka berdua sendu. Pelan-pelan keduanya bercerita. "Baik aku usahakan agar pacarmu Dika bisa lepas dari jerat hukum. Tetapi ini terakhir kalinya Widy. Mengapa kamu tidak cerita kelakukan Hardja sudah begitu keterlaluan!"
Daus hanya geleng kapala. "Aku saja belum pernah punya perempuan. Tidka kepikiran harus bermain-main begitu, aku pergi dulu mau jemput temanmu Mirna."
Herland dan Widy mengantar Naila dan Dika yang meringis kesakitan ke Stasiun Bandung. Lalu sebelum turun dia menuding Dika.
"Jangan perlihatkan lagi wajahmu di Bandung kalau masih jadi crossboy!"
Dika menggeleng. "Nggak! Terima kasih Dan!"
Naila membawa Dika yang kesakitan.
"Aku harus cari Harland."
"Kata Naila dia lagi di Jakarta urus bisnisnya untuk jangka waktu lama."