"Jangan lari!" Polisi itu bangkit memakai motornya dan mengejar pemuda itu.
Di kantor polisi sembilan pemuda dan pemudi tertunduk ketika para polis menginteogasi. Widy, Jilly dan Ambar sudah dimintai keterangan.
"Kurang ajar kalian! Di Hari peringatan Sumpah Pemuda berbuat kriminal!" teriak seorang perwira polisi.
Herland kemudian mengantar Widy dan dua temannya ke Motor Rikuo 97. "Besok aku antar kalian ke Ciwidey. Kini Widy antar teman kamu.Aku akan mengikuti bersama Daus biar jangan ada yang ganggu lagi!"
Daus mengangguk. Polisi yang tadi mengejar Dika kembali dengan wajah marah. "Dia menghilang di kawasan Dago atas, sebuah rumah ada yang menyembunyikannya."
"Dekat tinggal  orangtua Widy?" Harland menghela nafas. "Hati-hati kamu, ya!"
Widy mengangguk. Â Dia kemudian mengantar Jilly dan Ambar ke rumah saudaranya ambar di kawasan Astananyar. Â Baru kemudian kembali ke Dago Atas.
Dago Atas Menjelang Malam
Sesampai di rumahnya di Dago Atas, Widy sudah ditunggu ayah dan ibunya. "Tadi Kang Harland telepon kamu berurusan lagi dengan crossboy?"
"Mereka berani pegang-pegang aku!" teriak Widy gusar.
Ayah duduk di sebelahnya. "Kemarin teman ayah, guru di SMP Trisila  Ciamis cerita. Ada muridnya yang jadi crossboy ditangkap CPM karena sudah berani mengancam guru."