Mohon tunggu...
Johannes Louis
Johannes Louis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STFT Widya Sasana, Malang

Manusia adalah makhluk berpikir

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Keduanya Satu

22 September 2021   22:15 Diperbarui: 22 September 2021   22:18 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

“Nona, mohon tenang. Ini bibi kok. Kenapa nona keluar kamar?

“Bi, aku ingin keluar rumah sebentar.”

“ahh… serius nona? Bibi temani ya.” Kata bibi dengan penuh kegirangan

“gak usah bi, aku sendiri aja”

---+---

Dimensi Centaur

“Dor.dor.dor….” suara letupan senjata api menggelegar di berbagai jalanan. Saat itu, dunia sedang dalam kekacauan. Negara-negara saling menyerang satu sama lain, perekonomian hancur lebur, sistem politik penuh dengan nepotisme, tiap sepuluh ribu jiwa per hari melayang tanpa alasan dan sebab yang jelas.

Hidup seseorang menjadi sederajat dengan hewan. Tubuh yang terbujur kaku bergelimpangan di jalan-jalan. Tapi, tidak ada yang peduli. Yang kuat mendominasi si lemah. Tidak ada kata hidup untuk si lemah.

Aku Aleta, sejak kecil tergolong sebagai orang lemah. Orang tua tidak kukenal. Aku sendiri, seorang yatim piatu. Satu-satunya orang yang kukenal hanya Jack, seorang laki-laki  bertubuh jangkung dan berotot meski di usia paruh baya.

Jack orang yang berjasa bagi kelangsungan hidupku terutama di dunia yang kacau ini. Dia memungutku dijalanan tanpa peduli latar belakangku. Sejak dipungutnya, aku belajar menjadi orang kuat, bukan menjadi si lemah lagi.  Perlahan-lahan aku menjadi sepertinya yang berprofesi sebagai hunter, suatu profesi yang menjadi pembunuh bayaran, perampok, dan hal jahat lainnya. Tapi, tidak masalah bagiku selama targetku adalah orang-orang yang menindas yang lemah.

Perampokan menjadi jenis pekerjaan untuk misi utamaku sebagia seorang hunter. Aku sendiri yang melakukannya. Kata Jack aku harus hidup mandiri mulai sekarang. Target pertamaku adalah seorang pejabat daerah Covn’n. Sebuah daerah Makmur, tapi menyimpan banyak misteri yang tidak diketahui orang biasa. Pejabat itu terlihat baik kata orang-orang yang mengenalnya. Aku yakin itu kulit luarnya. Aku menyelidikinya hampir sebulan ternyata ia merupakan bagian grup kriminal kelas kakap, Devil Curly. Organisasi yang memiliki azas tidak ada keadilan bagi si lemah. Grup yang kubenci sejak dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun