Mohon tunggu...
Johannes Louis
Johannes Louis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STFT Widya Sasana, Malang

Manusia adalah makhluk berpikir

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Keduanya Satu

22 September 2021   22:15 Diperbarui: 22 September 2021   22:18 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Waktu itu menjelang malam hari. Tampaknya matahari enggan muncul saat aku di luar. Waktu pergantian terang dan gelap terasa begitu cepat. Angin sepoi bahkan meniup hingga mendorong perlahan-lahan. aku terheran-heran bagaimana alam menyambut kedatanganku dengan penuh keengganan bagaiman jika itu manusia?

Tidak sampai berhenti di situ saja, tiba-tiba segerombolan anak kecil dengan sepeda mereka yang mungil, perlahan-lahan mendekati tempatku berdiri. Aku takut jangan-jangan mereka mau menganiaya aku. Sontak aku berlari dengan kencang tanpa tau kemana arahku berlari. Langkah kakiku yang cepat itu ternyata membawaku pergi jauh dari rumah. Aku semakin cemas karena mungkin akan berpapasan dengan orang asing. Bagaimana jika aku diculik atau dianiaya orang? Pikirian ini sedikit demi sedikit merasuki pikiranku.

Tanpa kusadari seorang lelaki tua dengan pakaian compang-camping menghampiriku

“Adik manis apa kamu punya uang, saya butuh untuk beli makan? Tanya lelaki tua itu padaku dengan penuh harapan.

“aku punya pak, ini ambil saja.” Kataku sembari memberi uang yang kuambil dari saku celanaku.

“Terima kasih adik manis, kalau gitu saya berikan kamu sebuah kalung.”

“Tidak usah pak, saya ikhlas.”

“Tenang saja kalung ini adalah kalung yang pastinya kamu inginkan.” Kata lelaki tua itu, lalu meninggalkanku sendirian

“Kalung yang pasti kuinginkan? Apa maksudnya aku terlihat butuh kalung sekarang juga kah.”

“Pak..?” Aku bingung ternyata lelaki tua itu tidak ada di sekitarku seperti hilang semudah terhembus angin.

Dimensi Centaurus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun