Cara Mudah Atasi Kecemasan dengan Diving Reflex dan Konsep Wudhu dalam Islam

Apakah kamu pernah merasakan detak jantung yang berdebar kencang atau keringat dingin yang keluar secara tiba-tiba, rasa cemas yang tiba-tiba muncul, atau bahkan saat berada dalam situasi yang tidak menyenangkan? Jika iya, itu merupakan reaksi alami tubuhmu dalam menghadapi situasi yang menantang atau stres. 

Namun, tahukah kamu bahwa ada trik sederhana untuk mengatasi perasaan cemas dan menenangkan detak jantung yang meningkat?Sebuah fakta psikologi menunjukkan bahwa rasa cemas tersebut bisa diatasi dengan cepat melalui sesuatu yang disebut dengan diving reflex, yaitu dengan membilas wajah dengan air.

Pengalaman saya mencoba diving reflex

Saya masih ingat pengalaman pertama kali mencoba diving reflex, ketika saya merasa sangat gugup dan cemas dalam sebuah presentasi di depan banyak orang. Saya mencoba untuk tenang dan bernafas dalam-dalam, namun detak jantung saya semakin cepat dan saya merasa semakin tidak nyaman.

Baca juga: Cinta Sejati Sang Penulis Bagian 1: Konflik Rumah Tangga Rindang

Kemudian, saya teringat tentang diving reflex yang saya pelajari dari artikel dan video di internet. Tanpa pikir panjang, saya segera menuju wastafel dan membasuh seluruh wajah dan tangan dengan air dingin.

Tidak butuh waktu lama untuk merasakan efek dari diving reflex. Saya merasakan detak jantung saya yang semula cepat dan tidak stabil, menjadi lebih tenang dan stabil. Saya merasa lebih rileks dan fokus dalam presentasi tersebut.

Diving Reflex, sesederhana membasuh muka dengan air

Menurut wikipedia, Diving reflex atau respons menyelam adalah serangkaian respon fisiologis pada mamalia yang terpicu oleh perendaman dalam air. Respons ini membantu menghemat cadangan oksigen dengan memicu beberapa perubahan fisiologis tertentu selama penyelaman. Saat terendam, denyut jantung melambat dan aliran darah ke organ vital seperti otak dan jantung meningkat. Respons ini juga dapat terjadi pada manusia.

Respons menyelam diaktifkan khususnya dengan mendinginkan dan membasahi hidung dan wajah sambil menahan napas, dan dipertahankan melalui pemrosesan neural yang berasal dari kemoreseptor karotid. Aspek dari respons menyelam pertama kali dijelaskan pada tahun 1786 oleh Edmund Goodwyn.

Baca juga: Benarkah Konsumsi Daun Kelor Bisa Atasi Stunting?

Namun, baru pada publikasi tahun 1870 oleh Paul Bert adaptasi fisiologis diakui. Respons menyelam diyakini membantu dalam penghematan cadangan oksigen pada mamalia dengan memulai beberapa perubahan fisiologis tertentu selama perendaman air. Ketika respons menyelam diaktifkan pada bayi, respons kardiorespirasi lebih intens dibandingkan dengan orang dewasa. Selama tahun pertama kehidupan, respons menyelam dapat sepenuhnya dipicu hanya dengan merendam wajah bayi dalam air[2].

Hal ini terbukti oleh seorang ahli komunikasi asal Swedia yang memiliki bisnis dan buku tentang cara berhubungan dengan manusia, yaitu David JP Phillips. Konsep diving reflex ini ternyata memiliki manfaat yang sama dengan konsep wudhu dalam Islam.

Baca juga: Haruskah Perusahaan Bersiap dan Menyambut Tenaga Kerja Generasi Z?

Dia adalah seorang pebisnis dan pembicara internasional yang bekerja dengan berbicara di depan orang banyak. Seperti kebanyakan orang yang berbicara di panggung, dia kadang merasakan deg-degan, cemas, dan berbagai gejala lainnya.

Namun, dia memiliki trik psikologi yang sederhana yaitu menggunakan air, terutama air dingin. Hal ini membantunya mengatasi gejala kecemasan saat berbicara di depan massa.

"Dia adalah trik psikologi yang tak bisa kamu tinggalkan, dan ini benar-benar efektif," kata JP Phillips dalam video Tiktok-nya dengan akun @davidjpphillips.

Dia mencoba trik ini dengan membasuh seluruh wajahnya dengan air dingin, dan dia merasakan manfaatnya segera setelah tangannya menyentuh air.

"Jika kamu merasa cemas, gugup, atau tidak nyaman, maka coba lakukan seperti yang aku praktekkan tadi," lanjutnya.

Membasuh muka dengan air dingin bisa secara cepat meredakan perasaan tidak nyaman seperti kecemasan atau gugup, serta perasaan-perasaan lain yang membuat tidak nyaman.

"Kamu bisa mencoba membasuh wajah dengan air dingin," katanya. Hal ini akan mengaktifkan mekanisme yang disebut diving reflex.

Mekanisme diving reflex

Mekanisme diving reflex ini sering dimanfaatkan oleh para atlet atau penyelam untuk menunda ketidaknyamanan saat berada di bawah air dalam waktu yang lama. Namun, mekanisme ini juga bisa dimanfaatkan oleh siapa saja, termasuk untuk mengatasi perasaan cemas atau takut.

Cara paling sederhana untuk mengaktifkan diving reflex adalah dengan membasuh muka dengan air dingin. Selain itu, membasuh tangan dengan air dingin juga bisa membantu mengaktifkan mekanisme ini. Dengan begitu, detak jantung yang semula meningkat dapat menurun kembali dan perasaan cemas atau takut pun mereda.

Ketika merasakan gugup atau kecemasan, detak jantung biasanya meningkat dan terasa lebih cepat dari biasanya. Oleh karena itu, orang yang mengalami kecemasan seringkali memegang dadanya dan berusaha bernapas lebih cepat untuk mengatasi detak jantung yang meningkat secara drastis.

Dilansir dari media neliti.com, dijelaskan bahwa fungsi diving reflex dalam menurunkan detak jantung adalah untuk menghemat cadangan oksigen dengan memicu beberapa perubahan fisiologis tertentu selama penyelaman. Saat terendam, denyut jantung melambat dan aliran darah ke organ vital seperti otak dan jantung meningkat. 

Hal ini terjadi karena adanya peningkatan kadar oksigen yang menyebabkan vasokonstriksi, meningkatkan tekanan darah dan mengurangi detak jantung dan curah jantung. Penurunan denyut jantung (bradikardia) juga dapat mengurangi kebutuhan oksigen dari miokardium, yang bertujuan menghemat simpanan oksigen.

Dengan demikian, Diving reflex pada manusia adalah suatu mekanisme fisiologis yang terjadi ketika seseorang terkena kontak dengan air dingin, terutama pada area wajah. Fungsi utama dari diving reflex adalah untuk melindungi tubuh dari hipoksia atau kekurangan oksigen pada saat menyelam.

Selain itu, diving reflex juga dapat membantu menurunkan detak jantung secara drastis. Hal ini terjadi karena ketika seseorang terkena kontak dengan air dingin, saraf vagus akan memberikan sinyal kepada jantung untuk memperlambat detak jantung. Selain itu, aliran darah akan dialihkan dari anggota tubuh yang tidak penting seperti tangan dan kaki ke organ vital seperti otak dan jantung.

Dalam konteks psikologi, diving reflex juga dapat dimanfaatkan sebagai teknik untuk mengatasi kecemasan dan stres. Ketika seseorang merasakan kecemasan atau stres, detak jantung cenderung meningkat. Dengan melakukan teknik diving reflex seperti membasuh muka dengan air dingin, maka dapat membantu menurunkan detak jantung dan membuat tubuh menjadi lebih rileks.

Diving reflex dalam Islam

Dalam agama Islam, konsep membasuh muka dan tangan dengan air mengalir seperti dalam tata cara wudhu juga dapat membantu mengaktifkan diving reflex. Oleh karena itu, teknik ini juga sering digunakan oleh umat Muslim dalam kehidupan sehari-hari sebagai bagian dari ibadah dan juga untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan emosi. 

Memanfaatkan diving reflex untuk mengatasi perasaan cemas sangat worth it dan sejalan dengan konsep wudhu dalam Islam. Karena, dalam wudhu, kita diwajibkan membasuh muka dan tangan dengan air mengalir sebelum melaksanakan sholat. Selain membantu membersihkan diri dari kotoran fisik, wudhu juga bisa membantu menenangkan diri dan mengatasi perasaan cemas atau gelisah.

Dalam Islam, kita juga diwajibkan untuk menunaikan sholat lima waktu sehari, yang berarti minimal lima kali sehari kita melakukan wudhu atau membasuh muka dan tangan dengan air mengalir. Walaupun tata cara wudhu lebih kompleks, manfaatnya telah terbukti melalui praktik wudhu.

Jadi, bagi kamu yang sering merasa cemas atau takut, jangan ragu untuk mencoba trik memanfaatkan diving reflex dengan membasuh muka atau tangan dengan air dingin. Siapa tahu, trik sederhana ini bisa membantumu mengatasi perasaan cemas dan membuatmu lebih tenang dan rileks.*