Mohon tunggu...
Imanraz
Imanraz Mohon Tunggu... chef

Hidup Di ERA Makanan di Foto , Omongan Dimakan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tanah air, Tragedi & Dusta

10 Agustus 2025   15:28 Diperbarui: 10 Agustus 2025   15:28 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oh negeriku yang kucinta, dengan segenap tragedi
Tak luput rasa patriotisme, dengan segenap rasa hancur dimakan waktu
Kau adalah tanah airku, tempat aku dilahirkan
Tempat aku tumbuh, tempat aku berjuang

Oh negeriku yang makmur sentosa, dengan sejuta impian
Bak paku tajam ke bawah, menghunjam ke dalam hati
Sampai kapan rasa bangga ini bertahan?
Sampai kapan rasa cinta tanah air ini bertahan?

Terkikis oleh tragedi, terkikis oleh dusta-dusta omong kosong
Bendera hitam sudah mulai berkibar, tanda kesedihan dan kemarahan
Pahamkah engkau negeriku yang kucinta?
Pahamkah engkau, bahwa aku masih mencintaimu?

Aku masih percaya, bahwa kau akan bangkit
Aku masih percaya, bahwa kau akan menjadi lebih baik
Tapi aku juga sedih, melihatmu dalam keadaan seperti ini
Aku juga marah, melihat keadilan yang tidak ditegakkan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun