Sebagai anak daerah dan terlahir dari keluarga petani, saya tidak pernah membayangkan bahwa diluar sana masih banyak petani yang tidak dapat menggarap tanah tanpa konflik.Â
Saya baru tahu hari ini saat berkunjung ke sebuah desa yang berada di kaki gunung Cikuray Garut, Desa Sukamukti Kec. Cilawu. Pada tahun 2000 masyarakat Desa Sukamukti harus berkonflik dalam pemanfaatan lahan bekas perkebunan teh PTPN.Â
Walau begitu, hadirnya SPP (Serikat Petani Pasundan) telah membuka jalan bagi masyarakat untuk dapat mengelola tanah dan memperbaiki kesejahteraan dalam hal sosial, ekonomi, dan budaya lokal.Â
Ketika Pemerintah Lebih Tergiur oleh Investasi Asing, Hingga Mengabaikan MasyarakatÂ
Hal terbaik yang saya dapatkan tahun 2025 ini bisa ke Garut dan mengenal lebih dekat dengan SPP (Serikat Petani Pasundan). Organisasi yang memiliki andil besar bagi masyarakat Desa Sukamukti dalam kesejahteraan di bidang ekonomi dan sosial. Terutama tentang reforma agraria yang adil dan berkelanjutan.Â
Ekonomi masyarakat yang dulunya bergantung pada perdagangan, buruh, dan berjualan golok, saat ini fokus dengan pertanian. Mulai dari mengolah tanah untuk Tanaman Akar Wangi, Tembakau, Kopi, dan Tumpang Asri.Â
Desa Sukamukti menjadi salah satu desa di Garut yang tanahnya cocok untuk Tanaman Akar Wangi. Salah satu tanaman yang dapat menghasilkan minyak atsiri dan memiliki nilai jual tinggi.Â
Tanaman Akar Wangi yang hanya tumbuh baik di Garut ini menghasilkan minyak yang banyak dimanfaatkan untuk industri kosmetik dan wewangian. Maksudnya adalah akar dari tanaman akan disuling dan menghasilkan minyak bernilai tinggi.Â
Sudah 20 tahun Masyarakat di Desa Sukamukti menjadi petani Tanaman Akar Wangi. Dan, selama ini juga minyak dari hasil penyulingan di ekspor ke luar negeri.Â
Selain Desa Sukamukti, Desa Dangiang, dan Mekarmukti menjadi desa di Garut yang memanfaatkan lahan perkebunan untuk menanam Akar Wangi. Hal tersebut karena tanaman yang lebih petani kenal dengan nama narwastu dan memiliki nama ilmiah Chrysopogon zizanioides hanya dapat tumbuh dengan baik di 3 desa tersebut.Â
Informasi dari petani bahwa sempat ditanam di daerah lain, namun kualitas minyak tidak bagus. Untuk itu, di Indonesia Akar Wangi tumbuh subur di Garut.Â