Nabila berprinsip, sikap diam tidak selamanya membuat kita mulya atau menjadi pemenang, karena itulah sesekali harus dilawan. Inilah P kedua yang dijalani Nabila saat ini, yakni P untuk predator.
***
Nabila sangat suka puding. Begitu juga Monika yang siang itu lagi ngadem di kamar Nabila yang rame sekali warnanya, merah, oranye, dan biru langit. Nabila asyik mencari informasi seputar galaksi andromeda, sedangkan Monika asyik menikmati puding buatan tante Lia alias mamanya Nabila.
“Gue mau ngelanjutin cerita tadi siang,” Monika mangap-mangap sambil menyuap puding ke mulutnya.
“Cerita yang mana Mon?” Nabila masih asyik menatap layar notebook berukuran 10 cm berwarna merah marun.
“Itu, yang kepotong dialog nggak jelasnya Eleanor,” Monika mencomot puding yang tinggal tersisa beberapa buah di piring yang ada di depannya.
“Oh yang itu, yang lu yakin kalau...”
“Iya kalau Mr Rahul itu gay.”
Nabila menghentikan jemarinya yang asyik menari di atas keyboard. Alisnya terangkat.
“Tuh kan, ekspresi lu langsung berubah. Gue tahu kok apa yang lagi lu pikirin. Lu suka ya sama itu si mr India,” Monika semakin bersemangat menebak. Itu artinya cewek berambut kriting itu punya peluang untuk bergosip ria dengan teman sebangkunya.
“Iya, cowok, kalau sikapnya dingin sama cewek, kalau nggak gay ya kelainan. Yang udah punya istri aja masih kegatelan lirik sana-sini, apalagi kalau wajahnya cakep kayak pak Rudi itu. Lah dia, dideketin cewek malah marah-marah,” Monika berapi-api.