Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita Langit

5 Juni 2021   18:00 Diperbarui: 5 Juni 2021   17:57 1329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(1)

Langit tiada henti bercerita
Seperti pagi ini
Hujan masih juga turun
Walaupun sebenarnya ini sudah memasuki musim panas
Tak mengapa, ada juga sisi baiknya
Tetesan air dari langit mampu menyegarkan benih yang ditanam
Rumput-rumput kembali hijau segar
Menghadirkan tanda kehidupan baru

(2)

Langit tiada henti bercerita
Betapa indah penampakan sang mentari
Kala ia bangun dari peraduannya
Bundar merah kekuningan
Tampak jelas menggantung di langit-langit
Siap memencarkan cahayanya
Sumber kehidupan buat makhluk hidup yang membutuhkan pancarannya

(3)

Cerita langit juga datang dari sang dewi malam
Cerita indah tentang padhang rembulan 
Nyanyian suka dari anak-anak tempo dulu
Kala rembulan terang bersinar
Bundar sempurna ala purnama sidhi

"Yo 'pra kanca dolanan ing jaba
padhang bulan padhange kaya rina

Rembulane e sing awe-awe
ngelingake aja padha turu sore"


Ayo, sini, bermain dan bersuka
Jangan tidur, hari masih sore
Berkumpullah bersama teman-teman
Mari kita bergembira menikmatinya

(4)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun