Mohon tunggu...
Dian Kusumanto
Dian Kusumanto Mohon Tunggu... Warga Perbatasan

Berbagi Inspirasi dari Batas Negeri

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perbandingan Pendekatan Medis Konvensional dan PAZ Biomekanis Dalam Memahami Dan Mengobati Penyakit Degeneratif (Bagian 2)

24 Februari 2025   06:57 Diperbarui: 24 Februari 2025   06:57 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Penyakit Degeneratif  (seru.co.id)

Apakah masih ada lagi jenis penyakit degeratif yang lainnya ?
Sebutkan dan jelaskan seperti di atas.

Ya, masih ada banyak penyakit degeneratif lainnya yang umum terjadi. Berikut beberapa di antaranya, beserta perbandingan pendekatan medis konvensional dan PAZ Biomekanis:

7. Katarak & Degenerasi Makula (Gangguan Penglihatan akibat Penuaan)

Medis Konvensional (Biokemis):

  • Katarak diatasi dengan operasi penggantian lensa mata.
  • Degenerasi makula ditangani dengan suplemen antioksidan dan suntikan obat untuk memperlambat kerusakan retina.
  • Jika parah, diberikan terapi laser untuk memperbaiki kerusakan pembuluh darah di mata.

PAZ Biomekanis:

  • Koreksi posisi tulang leher atas (C1-C3) untuk melancarkan aliran darah dan saraf ke mata.
  • Jika ada ketegangan pada saraf optik, teknik biomekanis bisa mengurangi tekanan pada mata.
  • Perbaikan biomekanis membantu mata bekerja lebih optimal secara alami.

Kesimpulan: Medis konvensional mengandalkan operasi dan obat, sedangkan PAZ memperbaiki biomekanik untuk meningkatkan suplai darah dan saraf ke mata.

8. Hernia Nukleus Pulposus (HNP) atau Saraf Kejepit

Medis Konvensional (Biokemis):

  • Menggunakan obat antiinflamasi dan pereda nyeri.
  • Jika nyeri kronis, diberikan suntikan steroid atau dilakukan terapi fisik.
  • Dalam kasus berat, dilakukan operasi untuk membebaskan saraf yang terjepit.

PAZ Biomekanis:

  • Koreksi struktur tulang belakang yang bergeser untuk melepaskan tekanan pada saraf.
  • Teknik PAZ dapat mengembalikan posisi cakram tulang belakang ke tempat semula tanpa operasi.
  • Tidak membutuhkan obat atau terapi jangka panjang.

Kesimpulan: Medis konvensional sering kali mengarah ke operasi jika parah, sementara PAZ langsung menangani akar masalah dengan koreksi biomekanis.

9. Skoliosis dan Kyphosis (Kelainan Lengkungan Tulang Belakang)

Medis Konvensional (Biokemis):

  • Menggunakan korset untuk menahan pertumbuhan tulang agar tidak semakin bengkok.
  • Terapi fisik untuk mengurangi nyeri dan memperbaiki postur.
  • Jika parah, dilakukan operasi pemasangan penyangga tulang belakang.

PAZ Biomekanis:

  • Koreksi struktur tulang belakang yang tidak sejajar dengan teknik manipulasi khusus.
  • Dapat membantu mengembalikan keseimbangan postur tanpa korset atau operasi.
  • Jika dilakukan sejak dini, bisa mencegah kelainan semakin parah.

Kesimpulan: Medis konvensional menggunakan alat bantu dan operasi, sementara PAZ mengembalikan keseimbangan tulang belakang secara alami.

10. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) dan Emfisema

Medis Konvensional (Biokemis):

  • Menggunakan bronkodilator dan steroid untuk melebarkan saluran pernapasan.
  • Terapi oksigen jika paru-paru sudah sangat lemah.
  • Jika terjadi infeksi, diberikan antibiotik atau terapi tambahan.

PAZ Biomekanis:

  • Koreksi postur tulang belakang dan dada untuk memperbaiki kapasitas paru-paru.
  • Memperbaiki biomekanik diafragma agar pernapasan lebih efisien.
  • Teknik pernapasan biomekanis bisa membantu paru-paru bekerja lebih optimal.

Kesimpulan: Medis konvensional menggunakan obat dan oksigen tambahan, sedangkan PAZ membantu paru-paru berfungsi lebih baik melalui koreksi biomekanis.

11. Fibromyalgia (Nyeri Kronis di Seluruh Tubuh)

Medis Konvensional (Biokemis):

  • Diberikan obat pereda nyeri seperti antidepresan atau relaksan otot.
  • Terapi fisik dan olahraga ringan untuk mengurangi nyeri.
  • Pasien sering disarankan untuk mengelola stres dengan terapi psikologis.

PAZ Biomekanis:

  • Koreksi postur tubuh dan sistem saraf otonom untuk mengurangi ketegangan otot.
  • Memastikan aliran darah dan oksigen ke otot dan saraf tidak terhambat.
  • Tanpa obat, hanya dengan koreksi biomekanis dan latihan ringan.

Kesimpulan: Medis konvensional menekan gejala dengan obat, sementara PAZ berusaha memperbaiki ketidakseimbangan biomekanik yang menjadi akar masalah.

12. Multiple Sclerosis (Gangguan Saraf Otak & Tulang Belakang)

Medis Konvensional (Biokemis):

  • Diberikan obat untuk memperlambat kerusakan saraf dan mengurangi peradangan.
  • Terapi fisik dan rehabilitasi untuk membantu pasien bergerak lebih baik.
  • Tidak ada obat yang bisa menyembuhkan, hanya memperlambat perkembangan penyakit.

PAZ Biomekanis:

  • Koreksi tulang leher dan punggung atas untuk memperbaiki komunikasi saraf ke otak dan tubuh.
  • Dengan biomekanika yang lebih baik, gejala seperti tremor dan gangguan gerak bisa berkurang.
  • Fokus pada mengoptimalkan sistem saraf tanpa obat-obatan.

Kesimpulan: Medis konvensional memperlambat gejala dengan obat, sementara PAZ membantu mengembalikan fungsi saraf secara biomekanis.

Kesimpulan Tambahan

Penyakit degeneratif sangat beragam dan mencakup banyak sistem dalam tubuh, termasuk mata, saraf, tulang, otot, dan paru-paru.

Pendekatan medis konvensional lebih fokus pada pengendalian gejala dengan obat, terapi, dan operasi jika diperlukan. Sebaliknya, PAZ Biomekanis melihat penyebab utama dari sudut pandang postur dan struktur tubuh, dengan melakukan koreksi biomekanis untuk membantu tubuh kembali ke kondisi optimal tanpa obat.

Metode PAZ dapat menjadi solusi alami untuk banyak penyakit degeneratif, terutama yang berhubungan dengan saraf, otot, dan pernapasan. Namun, dalam beberapa kasus, kombinasi metode medis dan biomekanis bisa memberikan hasil terbaik bagi pasien.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun