Penyakit degeneratif adalah jenis penyakit yang terjadi akibat kerusakan atau penurunan fungsi sel, jaringan, atau organ tubuh seiring waktu. Penyakit ini biasanya berkembang secara perlahan dan sering kali berkaitan dengan proses penuaan, gaya hidup yang tidak sehat, atau faktor genetik.
Ciri-ciri Penyakit Degeneratif
- Berkembang Secara Perlahan -- Tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi semakin memburuk seiring waktu.
- Bersifat Kronis -- Cenderung berlangsung dalam jangka panjang, bahkan seumur hidup.
- Dipengaruhi oleh Gaya Hidup -- Pola makan yang buruk, kurang aktivitas fisik, stres, dan kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol dapat mempercepat kemunculan penyakit ini.
- Sering Berhubungan dengan Faktor Genetik -- Beberapa penyakit degeneratif memiliki komponen keturunan.
Contoh Penyakit Degeneratif
- Penyakit Kardiovaskular (contohnya hipertensi, stroke, penyakit jantung koroner)
- Diabetes Mellitus Tipe 2
- Osteoporosis (keropos tulang)
- Artritis (peradangan sendi)
- Alzheimer & Parkinson (gangguan saraf yang menyebabkan penurunan fungsi otak dan motorik)
- Kanker
- Penyakit Ginjal Kronis
Pencegahan dan Pengelolaan
Karena penyakit degeneratif berkembang perlahan, pencegahan lebih efektif dibandingkan pengobatan. Beberapa langkah pencegahan meliputi:
- Menjaga Pola Makan Sehat -- Konsumsi makanan kaya serat, rendah lemak jenuh, dan kaya antioksidan.
- Aktif Bergerak -- Olahraga secara rutin untuk menjaga kesehatan jantung, otot, dan tulang.
- Mengelola Stres -- Menghindari stres berlebihan yang bisa memicu berbagai penyakit.
- Menjaga Berat Badan Ideal -- Obesitas meningkatkan risiko banyak penyakit degeneratif.
- Menghindari Rokok & Alkohol -- Kedua zat ini mempercepat penuaan dan kerusakan sel tubuh.
- Rutin Memeriksakan Kesehatan -- Deteksi dini bisa memperlambat progres penyakit.
Penyakit degeneratif memang tidak bisa sepenuhnya dihindari, tetapi dengan pola hidup sehat, risikonya bisa ditekan secara signifikan.
Pendekatan ilmu medis konvensional (biokemis) dan ilmu PAZ Biomekanis (struktur rangka tubuh) memiliki perbedaan mendasar dalam memahami penyebab penyakit serta cara pengobatannya. Berikut adalah perbandingan kedua pendekatan tersebut:
1. Pendekatan Medis Konvensional (Biokemis)
Prinsip Dasar:
- Menganggap penyakit sebagai gangguan yang terjadi pada tingkat biokimia dalam tubuh (hormon, enzim, zat kimia dalam tubuh).
- Berfokus pada pengobatan berbasis farmakologi (obat-obatan) untuk mengoreksi ketidakseimbangan biokimia.
- Menggunakan teknologi medis seperti tes laboratorium, pencitraan (MRI, CT scan), dan pembedahan jika diperlukan.
Cara Pengobatan:
- Obat-obatan: Menggunakan antibiotik, antiinflamasi, hormon, dan berbagai obat kimia untuk mengatasi gejala dan penyebab penyakit.
- Terapi Fisik: Fisioterapi untuk rehabilitasi cedera atau gangguan otot dan sendi.
- Pembedahan: Jika kondisi tidak bisa ditangani dengan obat atau terapi, operasi dilakukan untuk memperbaiki organ yang rusak.
- Rehabilitasi: Bagi pasien dengan penyakit kronis, diberikan program rehabilitasi seperti terapi jantung, terapi pernapasan, atau fisioterapi.
