Dalam hal psikosomatis, faktor spiritual dan kedekatan, keimanan dengan Tuhan ini juga kadang sangat membantu. Karena ketakutan dan kecemasan yang berlebihan (karena lupa kalau Allah maha besar) bisa membuat permasalah pernapasan lebih parah.Â
PAZ Biomekanis & Faktor Psikosomatis (Keimanan & Spiritual) Dalam Mengobati Gangguan Pernapasan
Dalam konteks psikosomatis, gangguan pernapasan sering kali bukan hanya masalah fisik, tetapi juga berakar pada kondisi psikologis dan spiritual seseorang. Ketakutan, kecemasan berlebihan, stres, atau trauma emosional dapat memicu reaksi tubuh yang memperparah gejala pernapasan.
Bagaimana Ketakutan dan Kecemasan Memengaruhi Pernapasan?
- Saat seseorang mengalami stres atau kecemasan, tubuhnya secara otomatis masuk ke dalam mode "fight or flight" (melawan atau lari).
- Mode ini mengaktifkan sistem saraf simpatik, yang menyebabkan:
Detak jantung meningkat
Otot-otot dada dan diafragma menegang
Pernapasan menjadi lebih cepat dan dangkal
Sensasi seperti sesak napas atau tercekik
Jika kondisi ini berlangsung lama, bisa menyebabkan hiperventilasi (pernapasan terlalu cepat), yang justru membuat tubuh kekurangan karbon dioksida, sehingga muncul gejala tambahan seperti pusing, kesemutan, atau bahkan panik lebih parah.
Lupa bahwa Allah Maha Besar Bisa Memperburuk Kondisi
Ketika seseorang lupa bahwa Allah Maha Besar dan Maha Penolong, ia bisa semakin terjebak dalam ketakutan dan kecemasan.Â
Hal ini memperburuk kondisi pernapasan karena:
Fokus pada ketakutan Semakin menegangkan otot dada dan diafragma
Pikiran negatif berulang Memperparah psikosomatis
Kurangnya ketenangan hati Membuat sulit untuk mengatur napas dengan baik
Sebaliknya, keimanan yang kuat dapat menjadi terapi alami yang membantu seseorang mengatasi gangguan psikosomatis.
Solusi dengan Pendekatan Spiritual