Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Seseorang Telah Mencuri Mata Saya

16 Juli 2017   01:47 Diperbarui: 17 Juli 2017   02:07 4965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suara beberapa benda jatuh, pecah, berisik juga mengiringi suara makian dan gerakan saya.

***

Saya terduduk di lantai sambil menyandar di dinding. Kaki menyelonjor. Pakaian saya basah kuyup--entah karena keringat, air kencing, air kamar mandi, atau air apa lagi. Aneka bebauan mengitari penciuman. Perih pun terasa di sekujur tubuh.

Saya sedang mengalami kelelahan jiwa dan raga tertinggi dalam perjalanan hidup saya. Gelap gulita sedang menguasai saya secara mendadak. Bukan karena katarak, terkena cairan atau benda apa pun, kedua bola mata entah ke mana.

Saya tidak bisa menangis. Alangkah sesak dada saya menahan desakan perasaan dan pikiran. Alangkah sesaknya karena kehilangan indera andalan yang sejak kecil menjadi bagian utama dalam hidup saya. Indera paling andalan, malah.

Sekarang saya telah kehilangan mata saya. Sungguh-sungguh mengerikan kelak apa yang bakal saya hadapi.

***

Tidak henti-hentinya saya meraba muka, dan bagian kedua mata saya. Cekung adalah pemukaan yang saya temukan berkali-kali. Tidak ada perih sama sekali.

Oh, apa yang sebenarnya telah terjadi?  

Dalam kelelahan lengkap, dan debaran dada berangsur reda, saya mencoba menguras ingatan, terutama apa yang terjadi sebelum saya tidur. Dengan perlahan saya merunutnya lagi.

Saya telah mengunci pintu pagar, pintu rumah, dan tidak pernah lalai memeriksa jendela sebelum saya tidur. Ya, itu paling akhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun