Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Untuk Seseorang yang Berduka

12 April 2024   10:58 Diperbarui: 12 April 2024   11:01 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: ArtPal

Di malam yang sunyi dan hening, hatimu hanyalah luka dan resah. Di mata yang redup dan pilu, tersirat kesedihan yang tak terkira.

Kulihat dirimu terhanyut dalam duka, seperti layar yang terombang-ambing dalam badai. Namun, ketahuilah, di tengah kegelapan itu, ada cahaya kecil yang menanti di ujung jalan.

Meski pilu merajai alam batinmu, dan air mata menjadi sahabat setiamu, ingatlah bahwa di balik awan kelabu, selalu ada sinar mentari yang bersinar terang.

Biarkanlah waktu mengobati luka yang kau rasa. Biarkanlah langit membawa doa-doa yang kau harapkan. Aku di sini, menghulurkan tangan, menemanimu melangkah, melewati malam yang panjang.

Meskipun kata-kata tak mampu menghapus kesedihan, dan pelukan tak mampu menyembuhkan lukamu. Biarkanlah puisi ini menjadi pelipur lara, untuk seseorang yang tengah berduka dalam sendiri.

***
Solo, Jumat, 12 April 2024. 10:41 am
Suko Waspodo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun