Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bumerang di Balik Sifat "Tidak Enakan" yang Dimiliki Seseorang

29 Maret 2024   15:00 Diperbarui: 29 Maret 2024   15:01 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.hipwee.com/narasi/stop-jadi-orang-nggak-enakan)

Menjadi orang yang tidak enakan kepada orang lain pada dasarnya sering membuat kita selalu mengutamakan kebutuhan orang lain dibandingkan kebutuhan kita sendiri. Setuju atau tidak, itulah fakta yang sering terjadi dan bahkan sebagian dari kita pun mengalami hal tersebut. Mengutamakan kesenangan orang lain seakan telah menjadi hal yang diutamakan. Kita selalui merasa takut untuk tidak melakukan atau dalam artian menolak untuk melakukan hal yang di akhir akan membuat orang lain senang.

Sebenarnya, memberikan penolakan kepada orang lain tentu bukanlah hal yang sepenuhnya salah. Dari situ, kita akan mampu menumbuhkan sikap kepekaan sosial, empati, serta simpati yang lebih demi menjaga hubungan sosial antar sesama manusia. Bahkan, kita juga berhak menentukan keputusan kita sendiri dan memilih mau mengutamakan kepentingan orang lain atau diri sendiri.
Ada  beberapa sikap atau kebiasaan yang secara tidak langsung sering kita lakukan dan itu merupakan contoh dari sikap tidak enakan kepada orang lain. Berikut di antaranya:

1. Selalu enggan dibantu orang lain, padahal diri sudah tidak sanggup

Tak ada salahnya memang jika kita ingin hidup lebih mandiri, tak berpangku kepada orang lain dalam mengerjakan suatu aktivitas atau menyelesaikan masalah tertentu. Namun yang perlu diingat, manusia memang pada dasarnya diciptakan secara berdampingan dan pasti akan tumbuh dengan bantuan orang lain dan keluarga. Di situlah kebijaksanaan kita diperlukan dalam menyelesaikan masalah mau lebih cepat dengan bantuan, atau selesai dalam waktu lebih lama hanya dengan mengandalkan kemampuan dan kemandirian diri sendiri. 

Jika sikap tersebut terus kita amalkan, itu namannya idealis dan cenderung egois. Tanpa bantuan, permasalahan kita memang bisa selesai. Namun, itu hanyalah cara bagaimana kita justru dapat menunda masalah yang lebih besar yang nantinya akan muncul.

2. Rela mengutamakan kebutuhan orang lain ketimbang diri sendiri

Sifat untuk rela mengutamakan kebutuhan orang lain ketimbang diri sendiri merupakan bentuk tingkat tinggi dari empati dan kedewasaan emosional. Individu dengan sifat ini mampu melihat dan merespons kebutuhan orang lain dengan penuh pengertian, bahkan jika itu berarti mengorbankan keinginan atau kebutuhan mereka sendiri.

Ketika seseorang rela mengutamakan kebutuhan orang lain, itu mencerminkan sikap yang inklusif, kolaboratif, dan peduli terhadap kesejahteraan bersama. Mereka mungkin memberikan dukungan moral, waktu, atau sumber daya untuk membantu orang lain mencapai tujuan atau mengatasi kesulitan mereka

Namun demikian, penting untuk diingat bahwa mengutamakan kebutuhan orang lain tidak berarti mengorbankan diri sendiri secara berlebihan atau mengabaikan kebutuhan dan batas pribadi. Seorang individu juga perlu menjaga keseimbangan antara membantu orang lain dan memastikan kesejahteraan dan kebutuhan pribadi terpenuhi. Dalam konteks ini, komunikasi terbuka dan pembagian tanggung jawab yang seimbang menjadi kunci untuk menciptakan hubungan yang sehat dan harmonis.

3.  Selalu Mengiyakan tanpa memikirkan cara untuk menolak jika dimintai bantuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun