Seandainya aku punya satu kesempatan, aku akan membelah langit malam, menyulap bintang-bintang
dalam hening malam, bintang-bintang berbisik tak mampu kusembunyikan, cinta yang terus berbisik
Pagi yang hilang keindahannya, terluka dalam sunyi dan sepi.
Di alam ciptaan-Nya yang megah kita berdua berjalan di atas pasir
in the golden light of morning's rise where the sun paints the earth with gentle hues
di lautan hati yang pernah tenangombak cinta berkecamuk bergeloramimpi-mimpi indah terhempas tak terjangkauketika cinta pertama kandas di dadadi mata
kau adalah pelabuhan dalam badai yang mengganas tempatku mencari ketenangan dan kedamaian
Biarkanlah puisi ini menjadi pelipur lara, untuk seseorang yang tengah berduka dalam sendiri.
di alun malam yang sunyiterhampar cinta yang merajut rindunamun, engkau memandang tanpa nyatajangan kau duakan cintakudalam pelukan
Engkau dan aku, dahan dan daun terikat dalam cinta yang abadi dan suci
Di tengah gemuruh para pemimpin, dalam bisingnya perdebatan dan kepentingan, kebenaran tetap menjulang tinggi
di alam yang subur, kita berdiri dalam keajaiban yang melintasi matahari namun, di sana
Dengan setiap riak, sebuah cerita terungkap, tentang rahasia yang dibisikkan dan legenda diceritakan.
di bawah langit yang tak berujungaku titipkan rindu yang menggebuhanya untuk mengatakanbahwa engkau adalah sinar dalam gelapkudi
Erraticusthere's a prisoner in my headwith chains of doubt, it's often ledconfined within these walls unseenwhere shadows dwell,
Apakah engkau tidak pernah tahu bisikan angin, rahasia bintang-bintang, kisah-kisah yang mereka tangkap?
engkau kian menjauh, seperti embun di pagi yang sirna tak bersisa, tanpa jejak yang kembali
in the stillness of the nightI sit alone, out of sightin the silence
di seberang sana, di antara gemerlap malam terhampar lautan bintang yang menghiasi langit
Di balik jubah perak pemerintahan tengah malam, sebuah portal mengundang, di mana misteri tidak ada
