Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Seseorang Telah Mencuri Mata Saya

16 Juli 2017   01:47 Diperbarui: 17 Juli 2017   02:07 4965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ya, saya ingin melanjutkan lelap selagi hari masih gelap. Tetapi, selain kondisi gerah kamar dan kuyup di punggung begini, malah kicauan dan kebisingan itu mengacaukan undangan untuk kantuk.

Keringat terus mengucur, bahkan dari dahi. Pikiran telah terbang ke kicauan dan kebisingan dalam gelap pandang saya. Situasi yang cukup menyiksa.

"Jangan lari-lari, Sarwan!" teriak seorang ibu. "Nanti jatuh, bikin repot lagi!"

"Hei, Sarwan! Bisa dibilangin, nggak?" bentak seorang bapak.

"Aku mau main ke Om Oji..."

"Pagar masih terkunci. Tuh, gemboknya masih terpasang."

"Eh, jangan manjat! Nggak baik begitu!" timpal seorang bapak.

Oh, itu keluarganya Demun, pikir saya.

Suara mobil mendekati mereka. Sayup-sayup saya dengar sebuah sapaan, dan percakapan singkat.

"Siang-siang mau tamasya ke mana nih, Pak?"

"Biasalah, Pak Demun."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun