Mendidik untuk Memanusiakan Manusia
Fenomena tuna sosial di Mataram seharusnya tidak hanya menyentuh hati, tetapi menggugah kesadaran filosofis kita. Pendidikan yang sejati bukanlah tentang mencetak lulusan pintar, tetapi membangun manusia yang sadar akan martabat dan tanggung jawabnya.
Sebagaimana Plato memperingatkan lebih dari dua ribu tahun lalu:
"Negara tanpa pendidikan moral tidak akan bertahan, karena ia kehilangan jiwa keadilannya."
Mataram dan Indonesia tidak membutuhkan lebih banyak penertiban. Kita butuh pendidikan yang memanusiakan, agar anak-anak pengemis hari ini tidak menjadi pengemis yang baru di masa depan.
Referensi:
- Anisa, S. Z., Orindianisa, O., Lekahena, P. D., & Pratama, M. A. (2024). Moral dan Karakter dalam Socrates. Praxis: Jurnal Filsafat Terapan, 1(02).
- Antaranews.com (April 2025): "Pengemis Musiman Jelang Idul Fitri Meningkat di Mataram"
- Copleston, F. (2020). Filsafat Plato (Vol. 3). Basabasi.
- Detik.com (20/05/2025): "Muncul Dugaan Pengemis Bawa Bayi di Mataram, Beri Obat Tidur agar Tak Rewel"
- Kabarsumbawa.com (19/05/2025): "Pengemis Perempuan Mataram, Fenomena Menyentuh Hati"
- Nurhayati, I., Herma sa'ari, M., Firmanulloh, M. D., & Hermansyah, S. (2022). Konsep Keadilan Dalam Perspektif Plato. Nusantara: Jurnal Pendidikan, Seni, Sains Dan Sosial Humaniora, 1(01).
- Pratama, F. D., Pebriansya, R., & Pratama, M. A. (2024). Konsep Keadilan dalam Pemikiran Aristoteles. Praxis: Jurnal Filsafat Terapan, 1(02).
Oleh: Ida Bagus Alit Arta wiguna
(Mahasiswa S3 Program Studi Doktor Pendidikan)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI