Mohon tunggu...
Ida Bagus Alit Arta Wiguna
Ida Bagus Alit Arta Wiguna Mohon Tunggu... Researcher

Suka terhadap perkembangan anak usia dini, perkembangan pendidikan multikultural, pendidikan sosial dan pedagogi pendidikan, cyberdagogi pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Belas Kasihan Tanpa Pendidikan : Jalan Sunyi Menuju Ketergantungan Mental Pengemis (Perspektif Filsafat Pendidikan Klasik)

11 Oktober 2025   18:13 Diperbarui: 11 Oktober 2025   17:12 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Negara yang meninggalkan pendidikan moral sedang menanam benih kehancurannya sendiri."

(Copleston, 2020 & Nurhayati et all., 2022)

Pandangan Aristoteles: Hilangnya Kebajikan dan Karakter Sosial

Murid Plato, Aristoteles (384--322 SM), menekankan bahwa tujuan pendidikan adalah menanamkan eudaimonia kebahagiaan sejati yang lahir dari kebajikan.

Dalam Nicomachean Ethics, ia menulis:

"Kita menjadi baik bukan karena tahu apa itu kebaikan, tetapi karena terbiasa melakukan kebaikan."

Fenomena pengemis di Mataram menunjukkan bahwa kebajikan sosial tidak lagi menjadi kebiasaan hidup masyarakat. Para pengemis terbiasa bergantung pada empati publik, sementara masyarakat terbiasa merasa "baik" hanya dengan memberi uang receh tanpa memikirkan akar masalahnya.

Inilah yang disebut Aristoteles sebagai akrasia, kelemahan kehendak moral.

Kita tahu yang benar (membantu melalui pemberdayaan dan pendidikan), tetapi memilih yang mudah (memberi belas kasihan sesaat).

Pendidikan modern terlalu fokus pada kecerdasan kognitif dan melupakan pendidikan karakter sosial.

"Tanpa pembiasaan kebajikan, manusia berpendidikan hanyalah mesin pengetahuan tanpa arah moral."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun