> Elin: "Dia bilang... kalau aku beneran cinta, jangan tunggu sampe kehilangan dua kali."
Dia tiba-tiba ngeluarin sesuatu dari saku --- bukan cincin mewah, cuma cincin kecil dari perak, sederhana.
Tapi waktu dia buka dan ngomong, semuanya berhenti.
> Elin: "Rul, aku gak mau sekadar balikan. Aku mau lebih dari itu. Aku mau kamu jadi calon istriku."
Arula: "Elin... ini beneran?"
Elin: "Iya. Aku tahu kita masih muda, tapi aku yakin. Aku udah kehilangan kamu sekali, dan aku gak mau ngulang."
Tanganku gemetaran waktu dia masukin cincin itu ke jariku.
Semuanya terasa kayak mimpi --- tapi hangat, nyata.
Kami berdua cuma diem, ketawa kecil, dan di sela tangisku aku denger dia ngomong pelan:
> Elin: "You were my everything, Rul.
The reason I smiled, the reason I fought through everything.