Mohon tunggu...
Grace Philia Myanita
Grace Philia Myanita Mohon Tunggu... Saya seorang pelajar

Saya seorang pelajar yang sedang belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

You Were My Everything

16 Oktober 2025   05:00 Diperbarui: 15 Oktober 2025   00:00 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
canva & Pinterest 

Begitu nyampe rumah, aku langsung rebahan di kasur. HP-ku tetap diam, gak ada notif apa-apa.

Sampai akhirnya, pukul 19.00, muncul satu notifikasi yang hampir bikin aku jatuh nangis lagi.

> Elin -- 19.00: "Sayang?"

Aku cuma baca. Gak langsung bales. Rasanya campur aduk --- antara khawatir, kesel, dan lega. Tapi belum sempat aku nulis apa pun, dia lanjut kirim pesan.

> Elin: "Rul, maaf."

Elin: "Rul? Kamu marah? Maaf ya."

Tanganku gemetar waktu bales.

> Arula: "Kamu ke mana sih, Elin?"

Elin: "Maaf, mama aku pagi-pagi sakit. Aku anter dia ke rumah sakit. Ternyata harus dirawat. Aku bener-bener gak tau harus apa... HP aku dari tadi mati, aku gak sempet ngecas, dan yang kabarin keluarga aku juga adik aku."

Aku diem beberapa detik. Semua rasa marah yang tadi numpuk, langsung berubah jadi panik.

> Arula: "Oli? Maaf... kamu gapapa sekarang? Aku ke sana sekarang ya. RS mana?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun