"Maaf Mas. nam sudah terlanjur terbiasa sama Bagas saja." jawabku
"Tolong pikirkan dulu Nam." sahutnya lagi.
aku hanya dapat terdiam. aku tidak bisa menjawab pertanyaan yang tiba-tiba ini.
"Entah mengapa, istri-istri yang benar-benar Mas sayangi selalu meninggalkan Mas lebih dulu. setelah Kinasih, baru kamu yang bisa menyamai tempatnya di hati Mas." ia nampak begitu pilu saat mengatakannya.Â
dan aku.. entahlah.. aku masih ingin menunjukkan, bahwa aku menikah dengan mas adit bukan hanya karena kemapanan.
***
13 Nov 17
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!