Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

IHSG Longsor, Krisis Kepercayaan Melanda Ekonomi Indonesia?

19 Maret 2025   13:16 Diperbarui: 24 Maret 2025   16:22 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh sebab itulah, Surat Berharga Negara (SBN) dan komoditas emas sekarang menjadi buruan para investor sehingga harga emas terus menciptakan rekor baru, saat ini harga emas Antam naik Rp 14.000 menjadi Rp 1.759.000 per gram, rekor tertinggi sepanjang masa. 

Harapan Kepada Pemerintah

Untuk merespon fluktuasi di pasar modal seperti yang terjadi kemarin, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku pengawas dan regulator industri keuangan di Indonesia,mengeluarkan kebijakan baru, perusahaan yang telah go public bisa membeli kembali saham mereka (buyback) tanpa perlu mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

OJK menganggap kondisi pasar saat ini sangat tidak stabil, sehingga perlu langkah cepat untuk menenangkan pasar.

Apakah respon dari Pemerintah ini sudah cukup, secara teknis mungkin hal tersebut dapat membantu merespon kondisi tersebut jika terjadi di depan. 

Namun demikian masih belum cukup jika berbicara secara fundamental, karena akar masalah dari gonjang-ganjing di pasar modal indonesia adalah trust issue atau krisis kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia.

Trust issue tak hanya sebatas istilah, tetapi sebuah realita psikologis pasar yang sangat kuat. Investor, baik domestik maupun asing, mengamati dengan cermat setiap kebijakan, setiap rumor, dan setiap sinyal yang diberikan oleh pemerintah. 

Ketika sinyal-sinyal tersebut tidak konsisten atau menimbulkan keraguan, kepercayaan pun runtuh. Mereka melihat adanya paradoks dalam kebijakan ekonomi, di mana efisiensi anggaran di satu sisi berbenturan dengan kenyataan berbeda di sisi lain. 

Ketidakjelasan arah kebijakan, ditambah dengan ketidakpastian global, menciptakan badai ketakutan yang mendorong mereka untuk menarik dana. Pasar modal, yang seharusnya menjadi barometer kepercayaan terhadap ekonomi, justru menjadi cermin dari krisis kepercayaan itu sendiri. 

Pemulihan kepercayaan ini membutuhkan lebih dari sekadar kebijakan teknis; ia membutuhkan transparansi, konsistensi, dan komitmen yang kuat dari pemerintah untuk membangun kembali fondasi kepercayaan yang telah goyah.

Penutup

Insiden anjloknya IHSG pada tanggal 18 Maret 2025 menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Tak terbatas fluktuasi pasar, kejadian ini mencerminkan rapuhnya kepercayaan yang telah lama dibangun. 

Pemulihan kepercayaan ini bukanlah tugas yang mudah, tetapi bukan pula hal yang mustahil. Pemerintah, sebagai pemegang kendali kebijakan, perlu mengambil langkah-langkah nyata untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif. Transparansi, konsistensi, dan komunikasi yang efektif menjadi kunci utama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun