Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

IHSG Longsor, Krisis Kepercayaan Melanda Ekonomi Indonesia?

19 Maret 2025   13:16 Diperbarui: 24 Maret 2025   16:22 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rumor ini sudah dibantah langsung oleh Menkeu Sri Mulyani “Saya tegaskan saya ada di sini, berdiri dan tidak mundur,” tegasnya. Seperti dilansir Kompas.Com. Selasa (18/03/2025).

Krisis Kepercayaan Melanda Pasar

Selain masalah defisit anggaran dan rumor Sri Mulyani, anjloknya IHSG sepertinya lebih banyak disebabkan oleh faktor trust issue alias krisis kepercayaan para pelaku pasar terhadap potensi ekonomi Pemerintahan Indonesia saat ini.

Hal tersebut tercermin dari penurunan peringkat pasar saham Indonesia oleh Morgan Stanley dan Goldman Sachs juga memperburuk keadaan. Ini mencerminkan kekhawatiran investor global terhadap prospek ekonomi Indonesia.

Menurut laporan Bloomberg News, Goldman Sachs mengubah peringkat saham Indonesia dari 'overweight' (direkomendasikan) menjadi 'market weight' (netral). 

Mereka juga mengubah rekomendasi untuk surat utang negara berjangka 10-20 tahun menjadi 'neutral', padahal sebelumnya surat utang ini menjadi salah satu pilihan favorit.

Keputusan ini diambil setelah Goldman Sachs memperkirakan bahwa defisit anggaran Indonesia tahun ini akan naik menjadi 2,9% dari Produk Domestik Bruto (PDB), lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yaitu 2,5%.

Intinya salah satu investment bank terbesar di dunia ini, khawatir dengan risiko keuangan negara yang bisa meningkat akibat berbagai kebijakan dan program baru dari Presiden Prabowo Subianto, yang terlalu banyak bercerita tentang "spending" dan belum jelas benar arahnya.

Goldman Sachs bukan satu-satunya yang merasa kurang optimis dengan perekonomian Indonesia. Sebelumnya, investment banking top dunia lain, Morgan Stanley juga menurunkan rekomendasi saham Indonesia pada bulan Februari lalu. 

Mereka menilai bahwa pasar saham Indonesia kurang menarik untuk saat ini.

Pasar saham Indonesia memang sedang mengalami tekanan berat. Selain masalah kebijakan dalam negeri, ketidakpastian ekonomi global akibat perang dagang dan perlambatan ekonomi domestik juga menjadi faktor penyebab. Akibatnya, banyak investor asing yang menarik dana mereka dari Indonesia.

Kondisi pasar saham Indonesia, menjadi salah satu yang terburuk di dunia. belakangan ini. Nilai tukar rupiah juga sempat longsor ke titik terendah sejak krisis ekonomi tahun 1998.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun