Satu cara, diantaranya melalui kekerasan dalam bentuk perang. Semua orang mengetahui bahwa penyaluran hasrat yang hampa akan menggelincirkan dirinya dalam bentuk-bentuk penindasan, kekejaman, pembantaian kolosal, dan kejahatan lainnya.
Pemenuhan hasrat untuk perang Israel atas Gaza mungkin bisa menjadi keseluruhan dalam taraf “metamorfosis” menuju ‘bentuk-bentuk awal dari penjajahan’ atas Palestina.
Tetapi, perang tersebut menghasilkan lebih dari 4.000 roket yang ditembakkan oleh militan Palestina terhadap Israel.
Tercatat, dari korban perang, sedikitnya 248 orang Palestina terbunuh, termasuk 66 anak-anak dan 39 perempuan. Sekitar 1.910 orang terluka. Di pihak Israel, dilaporkan sekitar 13 warga tewas. Bentuk kegilaan yang didorong oleh penyimpangan nafsu buta untuk membunuh dimana pun tempat dan siapa pun pelakunya tidak bisa diselesaikan dengan pendekatan yuridiko-politik, karena paling tidak tindakan tersebut tidak bersifat a priori dan empiris.
Sementara, manusia dilihat secara lahiriah bisa digerogoti oleh nafsu serakah dalam ledakan sendiri.
Telah banyak pelajaran terulang atau terjadi sebelumnya dan semuanya biasa-biasa saja tanpa beban yang bersifat logis, yaitu logika ketidakhadiran subyek, yang biasanya diidentifikasi berasal dari wahyu, nalar, atau tuturan begitu dekat dan mengambil jarak dengan kita.
Pertanyaannya masing-masing pada diri kita. Apa yang terjadi jika tidak berjatuhan korban? Apa yang dilakukan jika setiap orang di sana lebih memilih kembali untuk bekerja, berpikir, dan merahi mimpi-mimpi dalam keadaan terjaga?
Siapa ingin menggunakan waktu senggang untuk menikmati hiburan, tamasya, bersama keluarga, dan kegiatan santai lain tanpa membawa kembali beban hidup yang menghimpit?
Dalam titik tolak mereka bisa muncul yang lebih menonjol daripada persepsi yang beragam.
Kemudian, mereka diturunkan dalam hidup bersama melalui bidang ruang yang luas, dalam keterbatasan dan jarak waktu yang tidak bisa diatasi.
Tentang umat manusia untuk tidak mengungkapkan satu relasi saja, tetapi banyak cara menemukan relasi, yang tidak bertentangan dengan apa yang telah ada sebelumnya dari hasrat, mimpi, dan harapan tetangga di luar ruang nampak tidak jelas.