Mohon tunggu...
Agung Santoso
Agung Santoso Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti isu - isu kemanusiaan.

Tertarik dengan isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Dari Ruang Kerja ke Ruang Keluarga

12 April 2024   19:30 Diperbarui: 13 April 2024   12:51 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : www.pexels.com/Lisa Fotios 

"Kabar buruknya adalah waktu berlalu. Kabar baiknya adalah Anda adalah pilotnya" -- Michael Altshuler. 

Manusia modern telah banyak membagi ruang, yang sebenarnya indukan dari segala ruang adalah sama, yakni dunia. 

Ruang besar dunia dipotong-potong menjadi sesempit: ruang tidur, ruang makan, ruang tamu, ruang politik, ruang psikologis, ruang tamu, dan ruang kerja. 

Kemudian, setelah ditinjau dari ilmu geografi, ruang (space) adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan lapisan biosfera tempat hidup tumbuhan, binatang, dan manusia. 

Beberapa pendapat menarik saya kutipkan untuk Anda. Menurut Josef Prijotomo (2016), ruang adalah bagian dari bangunan yang berupa rongga, sela yang terletak di antara dua objek dan alam terbuka. 

Namun, dalam pandangan Budi Suprayitno (2021), ruang didefinisikan sebagai tempat atau wadah bagi manusia atau makhluk lainnya yang hidup dalam rangka melakukan kegiatan untuk melangsungkan kehidupan di dunia. 

Sementara pembacaan Juri Lipping (2007), konsep ruang dalam konteks politik mengacu pada bidang yang menentukan keberadaan manusia secara utuh dan merupakan landasan hidup bersama umat manusia. 

Memahami ruang ternyata perlu keluasan hati dan keluasan pengetahuan. 

Sempit hati dan pengetahuan terang saja tak akan sampai pada pemahaman otentik menegenai sisi-sisi terdalam dari setiap irisan sebuah ruang. 

Irisan Ruang 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun