Mohon tunggu...
Elsa Fy
Elsa Fy Mohon Tunggu... Administrasi - :)

reading and writing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Karena Aura Kasih

13 Agustus 2018   11:15 Diperbarui: 16 Agustus 2018   16:21 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : unsplash.com/@samuelzeller

#####

"Kebanyakan     mahasiswa     itu     ibarat     jus     mangga yang    warnanya     kuning mengggairahkan. Dihidangkan dimeja tepi pantai, ada batu esnya yang berbentuk segi  empat  kecil. Tidak  ketinggalan  lemon  dan  payung  kecil  sebagai  penghias. Diaduk-aduk. Ada bulir-bulir air menempel di dinding luar gelas. Sangat menyegarkan bukan? Setelah   diminum   ternyata   eh   ternyata   kuningnya   kuning   feses, kuning   taik rasanyapun rasa feses,bukan rasa mangga. Sama-sama kuning, tapi beda rasa. ITULAH MAHASISWA!."

Itulah mukadima diskusi minggu ini. Siti tidak mengerti makna yang tersirat dalam paragraf pembuka itu.

Bagian menarik dari  Bang Andi ialah adalah orang yang sangat baik. Ia suka menolong orang, taat beribadah, Penyanyang kepada keluarga, penyayang terhadap anak didiknya. 

Bagian menarik lainnya ialah Bang Andi ialah orang yang pandai bertutur, entah dari mana ia mendapatkan keahlian itu.Diskusi minggu ini berjalan lancar dan Siti tidak datang terlambat melainkan datang terlalu awal. Tiga ratus enam puluh hari sudah Siti jalani hari bersama organisasi  "Makna Hidup".  

Tidak terhitung berapa kegitan, berapa pengalaman, suka,duka,tangis, tawa, gerimis, hujan, siang,  petang,dan pagi sudah Siti jalani dengan penuh gairah di organisasi Makna Hidup .

####

 "Datang ke markas sekarang kita ada diskusi ditunggu paling lambat lima belas menit lagi"!!! tiba-tiba  Bang Andi menelpon  Siti.  Dengan waktu tidak sampai  lima  menit,  Siti  sudah  siap  tinggal  mengunci  pintu  kost-an.  Tidak  lama setelah itu ada sms masuk dari Anik, Anik mau berangkat bersama ke markas organisasi "Makna Hidup" dia juga dihubungi bang Bang Andi. 

Siti dan Anik begitu bersemangat memenuhi panggilan Bang Andi tanpa disadari waktu itu sudah menunujukan  pukul  setengah  enam  lewat,  mobil angkot  sudah  jarang.  Awan hitam tanda-tanda hujan akan turun meskipun demikian semangat Siti dan Anik tidak pernah surut.

Tidak ada angkot jalan kaki pun jadi.Siti dan Anik memutuskan untuk berjalan kaki sambil menunggu angkot yang lewat,untung-untung kalau ada kalau tidakpun Siti dan Anik tetap akan berjalan.

Saat itu Siti dan Anik tidak memikirkan bahwa mustahil sampai ke markas organisasi "Makna Hidup" dalam lima belas menit dengan jalan kaki  karena naik kendaraan bermotor saja butuh waktu sepuluh menit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun