Mohon tunggu...
Elsa Fy
Elsa Fy Mohon Tunggu... Administrasi - :)

reading and writing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Karena Aura Kasih

13 Agustus 2018   11:15 Diperbarui: 16 Agustus 2018   16:21 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : unsplash.com/@samuelzeller

"Kita kasih toleransi lima belas menit ya"

"Kalau sudah lewat dari lima belas menit  kita sepakat tidak boleh masuk ya"

Dosen berambut keriting itu mengetuk palu, waktu untuk terlambat sudah disepakati

"Sepekat"

"Sepakaaaat"!!!!!!!!!.

 Budaya lima belas menit seperti itu tanpa sadar menjadi kebudayaan yang melembaga dalam institusi-institusi kemanusiaan, sekolah-sekolah dan universitas- universitas. Alih-laih lima belas menit tiga puluh menit terlambat masih bisa masuk dengan persyaratan bernyanyi. Maka ketika Siti masuk organisasi "Makna Hidup" yang dipimpin Bang Andi kebudayaan lima belas menit ditiadakan.  

Jangankan lima belas menit satu detikpun jika terlambat tidak ada toleransi. Pernah Siti terlambat dari waktu yang telah dijanjikan yaitu harus datang ke markas organisasi "Makna Hidup" pukul empat sore dalam rangka menghadiri diskusi rutin tiap hari minggu. Sialnya mobil angkot yang Siti tumpangi mamang supirnya harus keliling dulu ke gang-gang mencari penumpang untuk kejar setoran.

Angkot yang Siti tumpangi hanya bisa berhenti didekat jalan raya saja, tidak bisa masuk kedalam gang sempit tempat markas "Makna Hidup". Siti harus jalan lagi sekitar sepuluh menit. Baru lima langkah turun dari angkot tiba-tiba butir-butir air turun dari langit, hujan mengguyur.

"Lewat lima menit" !!!

Bang Andi langsung skak mat, padahal Siti baru sampai

"Iya Bang, tadi mamang angkotnya keliling dulu"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun