Setelah menimbang-nimbang akhirnya aku menyerah. Aku memilih mengabulkan keinginannya.
***
Di perjumpaan keempat ia benar-benar sudah berubah total. Penampilannya bak boneka barbie. Cantik menggemaskan.
Tapi tampaknya ia  type manusia yang tidak pernah puas.
"Dokter, jadikan saya perempuan sejati. Anda paham maksud saya bukan?"
"Itu berarti menyalahi kodratmu yang terlahir sebagai laki-laki."
"Saya terlahir di dalam tubuh yang salah, Dokter."
"Tak ada yang salah dari kehendak Tuhan."
Ia terdiam. Mengerucutkan bibirnya ke depan hingga beberapa senti.
"Dokter. Percayalah. Saya akan merekomendasikan Anda kepada teman-teman saya bahwa Andalah satu-satunya dokter ahli bedah yang paling hebat," ia mulai merayu. "Ah, tapi itu terserah Anda. Jika Anda keberatan, saya bisa mencari dokter lain."
Ia berdiri. Merapikan gaun seksinya dan bersiap untuk pergi.