Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Tenanglah Maria, Ia Sudah Mati

8 Agustus 2016   10:15 Diperbarui: 17 Oktober 2021   13:54 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
concreteroserevolution.blogspot.com

Tekadku sudah bulat. Kusisipkan belati itu di bawah bantalku. Siang tadi aku mengambilnya dari dapur tanpa sepengetahuan istri-istri Juba. Tentu saja Juba sendiri juga tidak menyadarinya. Kubiarkan ia terlena setelah berhasil menguasaiku. Saat dengkurnya mulai terdengar, craasss! Kuhujamkan belati itu tepat pada ulu hatinya. 

Ia mati tanpa sempat menjerit.

Tenanglah, Maria, ia sudah mati. Aku telah menebuskan dosa-dosanya padamu. Pada kita. Juga pada para perempuan desa yang pernah ditidurinya. Meski untuk itu aku harus menjalani hukuman dibuang ke tengah hutan, menjadi santapan binatang buas, aku tidak menyesal.

Satu yang kusesali Maria, Hyena sialan itu sempat menularkan virus mematikan pada diri kita. HIV.

***

Malang, 08 Agustus 2016

Lilik Fatimah Azzahra      

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun