Tekadku sudah bulat. Kusisipkan belati itu di bawah bantalku. Siang tadi aku mengambilnya dari dapur tanpa sepengetahuan istri-istri Juba. Tentu saja Juba sendiri juga tidak menyadarinya. Kubiarkan ia terlena setelah berhasil menguasaiku. Saat dengkurnya mulai terdengar, craasss! Kuhujamkan belati itu tepat pada ulu hatinya.Â
Ia mati tanpa sempat menjerit.
Tenanglah, Maria, ia sudah mati. Aku telah menebuskan dosa-dosanya padamu. Pada kita. Juga pada para perempuan desa yang pernah ditidurinya. Meski untuk itu aku harus menjalani hukuman dibuang ke tengah hutan, menjadi santapan binatang buas, aku tidak menyesal.
Satu yang kusesali Maria, Hyena sialan itu sempat menularkan virus mematikan pada diri kita. HIV.
***
Malang, 08 Agustus 2016
Lilik Fatimah Azzahra   Â