"Kukira sebentar lagi kau akan mendapatkannya," ia bergumam. Â
***
Dan ketika bercak merah pada pakaian dalamku terlihat oleh Bibi Femi, perempuan itu berseru girang.
"Kau telah menjadi perempuan dewasa, Leona. Hyena pasti senang mendengar ini!"
"Bibi, jadi sekarang aku boleh mengetahui siapa Hyena itu, bukan?" aku menagih janji. Bibi Femi tersenyum.
"Mari kita rayakan peristiwa ini, Nak. Bibi akan dengan senang hati menceritakannya padamu."
***
Hyena, kata Bibi Femi adalah seorang laki-laki yang telah dipilih untuk melakukan ritual pembersihan. Hyena akan tidur dengan gadis-gadis yang baru saja mendapat haid pertama selama tiga hari berturut-turut. Ritual ini dimaksudkan untuk mengusir roh-roh jahat dan menolak bala.
"Sekedar tidur, kan, Bi? Seperti yang sering ayah lakukan padaku saat ia masih hidup," aku menatap Bibi Femi. Perempuan itu tertawa.
"Hohoho, bukan seperti itu, Leona. Seorang Hyena akan mengajarimu bagaimana seharusnya melayani suami di atas tempat tidur. Pembekalan untukmu kelak jika sudah menikah."
Sungguh, aku terkejut mendengarnya. Ritual macam apa itu? Wajahku memerah. Aku jadi teringat Maria. Itukah sebabnya ia menangis saat mendapatkan haid pertama?