"Awww sakit." Lirihku kesakitan.
"Anda gila ya?Mau bunuh diri di pantai ini?Tidak lihat ombak sebesar itu?Apakah kamu akan menodai Pantai ini?Sebesar apa masalahmu?Tidak harusnya seperti ini!" Ucap seorang pria dengan nada tinggi mukanya terlihat sangat marah.
"Maaf tadi.." Ucapku kebingungan.
Yaampun aku benar-benar tidak tahu bahwa tragedi tadi bisa merenggut nyawaku! Terimakasih Ya Allah atas pertolongan-Mu. Aku masih hidup dan masih selamat.
"Lain kali anda seharusnya hati-hati. Anda sepertinya masih sangat muda jangan sampe waktu anda berakhir dengan sia-sia!" Pria itu pergi meninggalkan diriku tanpa aku balas dengan ucapan terimakasih.
Akupun kembali menangis dan memikirkan "Putri kamu kenapa?ayo put sadar sadar." Ucapku dalam hati. Aku segera bergegas meninggalkan pantai untuk menuju halte bus. Aneh sekali, sudah dua jam menunggu bus arah rumahku belum juga melewat. Aku pun haus dan bergegas menuju toko untuk membeli minuman.Â
"Ahhh lega." Ucapku dengan penuh senyuman dan segera bergegas kembali menuju halte bus. Saat perjalanan menuju halte bus tiba tiba "Aww" Lirihku penuh kesakitan.Â
"JAMBRETTTTTTTT...TOLONG JAMBRETTTTTT!!!!" Aku terkejut karna tasku diambil oleh dua orang tidak dikenal menaiki motor. Berlari sekuat tenaga namun sayang motor itu semakin menjauh.
"Ahhh.. hiksss..hikss..hikss..Tasku,dompetku," Spontan aku pun menangis. Entah apa yang harus aku lakukan, aku kehilangan tasku. Akupun menuju halte bus dengan keadaan yang sangat kacau.
Drrrrtttt... Drrrrttt...Â
Getar hpku disaku celana. "Alhamdulillah syukurlah hp ada disaku." Ucapku sedikit lega