"Putri," ucap ibu memasuki kamar dengan membawa sarapan.
"Nih sayang kamu sarapan dulu ya, ibu udah siapin sarapan kesukaan kamu." ucap ibuku dengan penuh kelembutan.
"Iya mah makasih ya, maaf putri ngerepotin mamah." Ucapku dengan nada merendah karena merasa bersalah atas apa yang terjadi.
"Iya sayang mamah beres-beres dulu ya nanti putri jangan lupa mandi sama siap-siap." Jawab mamahku yang akan keluar kamar.
"Mah, Ayah?" Ucapku penuh ketakutan.
Mamahku menoleh dan menjawab dengan penuh senyuman " Ayah udah berangkat Kerja."
Sore hari, aku buka jendela kamarku dan menikmati angin siang ,pemandangan yang cerah dan rumput yang menari-nari karena terhempas angin.
Terdengar suara langkah kaki menuju arahku, akupun melirik dan ternyata, "Ayah?"
"Putri, ini ayah bawain sesuatu untuk kamu, nanti buka setelah ayah keluar ya. Ayah minta maaf, sebenarnya niat ayah bukan seperti itu. Mungkin cara ayah yang salah. Ayah benar-benar minta maaf. Ayah sayang putri anak ayah yang pintar dan cantik." Ucap Ayahku tersenyum memelukku dengan nada penuh penyesalan.Â
"Iya Ayah. Putri janji gaakan ngecewain ayah Putri pasti berusaha." Ucapku dengan sangat senang sambil memeluk ayahku.
Aku sangat terkejut tidak menyangka bahwa akhirnya aku berhasil melalui ini semua dengan akhir yang baik. Seorang Ayahku yang Hebat. Terimakasih Ayah. Terimakasih Ibu. Aku sayang kalian.