Mohon tunggu...
Jan Bestari
Jan Bestari Mohon Tunggu... Lainnya - Merayakan setiap langkah perjalanan

Refleksi kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cinta Mati (1.Kampung Keramat)

29 Januari 2022   15:18 Diperbarui: 29 Januari 2022   15:31 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto diolah pribadi dengan pictsart app

Selalu taat menjalankan kewajiban sebagai orang yang beragama. Kebodohanlah yang berpadu sempurna dengan buruknya ketersediaan  sarana prasarana seperti nihilnya jalan yang bagus dan listrik. Sehingga keterbelakangan, ketertinggalan serta keterisolasian menjadi batu sandungan mereka untuk bergerak maju.

Lelong, umumnya pakaian yang sangat disukai, yaitu berbagai jenis pakaian bekas yang telah menjadi sampah kemudian dibuang ke negeri tetangga terdekatnya. 

Harganya sangat murah sehingga seorang ayah bisa membeli untuk anak dan istrinya. Penyakit yang sering mereka derita adalah pakkong yaitu sejenis penyakit kulit bentuknya koreng kronis menahun, jikapun sembuh menimbulkan parut berwarna hitam dikulit. 

Penyakit lain yang menghinggapi kadang adalah bussong, penyakit liver akut yang biasa dimintakan pertolongan ke dukun kampung agar diobati. Penyembuhan secara ritual adat dilakukan menggunakan berbagai tetumbuhan yang ada dihutan.

Suatu ketika, emak pernah menuturkan pernah ada kejadian dikampungku yang pesawat militer hilang tak berjejak dan sampai hari ini belum juga ditemukan. Serta juga diceritakan kepadaku saat kami bersantai setelah maghrib diberanda rumah,dimana seorang pemilik dealer mobil terkenal di kota telah bertransaksi miliaran rupiah dengan salah satu warga kampung kami. Tetapi kemudian pada saat mobil-mobil tersebut ingin dihantar kepemiliknya sang penjual mobil kebingungan karena keberadaan pembeli tersebut tidak terlacak.

Itulah kehidupan masyarakat kami di kampung Keramat. Masyarakatnya yang tidak lepas dari hubungan yang kuat dengan lingkungan sekitarnya.  Orang-orang masih hidup dalam adat tradisi yang kuat. Terutama keinginan untuk memelihara alam dan wilayah perairan sekitarnya. 

Tetua adat membuat pantang larang yang harus diikuti. Dilanggarnya beberapa pantang larang kadang membuat jalan hidup seseorang tidak terduga. Akhirnya, karmanyalah yang membuat setiap orang mendapat kebaikan atau malah menuai nasib buruk dari apa yang telah diperbuatnya.

Malam semakin larut. Lamunan dan mimpi-mimpi kurajut ditengah alam yang terkembang luas dihadapanku. Biasanya bersantai diteras rumahku akan berakhir saat pesawat komersil bergemuruh melintas dari timur kebarat persis diatas rumahku. Saat itu jam biasanya telah menunjukkan pukul 10.00 malam. Kemudian aku akan beristirahat diperaduan. Dikamar hanya ada tikar pandan lusuh, kasur kapuk yang sudah mulai mengeras dan kelambu kain tidur berbentuk petak agar terhindar dari gangguan nyamuk.

Ada sepasang kupu-kupu terbang bekejaran dikamarku. Kemudian hinggap untuk beberapa saat dengan tenang dibilah-bilah dinding papan yang tampak menua. Kupandangi saja dengan pasrah. Sampai terasa mataku berat untuk tertidur menjemput mimpi-mimpiku malam itu. Kupu-kupu adalah tanda akan hadirnya orang baru dirumah ini. Mungkin esok, lusa atau bahkan beberapa waktu kedepan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun