Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Butir-butir Kerinduan (17)

13 Juni 2022   20:03 Diperbarui: 14 Juni 2022   04:18 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ya, seberapa pelannya bos?"

"Haiss... manut pelan ya pelan tidak usah dijelaskan."

Banyak pohon-pohon besar ada di kanan kiri jalan yang dilalui Precil dan Suyut. Semakin jauh semakin gelap, suara- suara serangga malam terdengar, kadang gesekan angin dari kerasnya angin menerpa daun membuat suasana malam semakin seram. Ranting yang tertiup angin seakan-akan seperti makhluk besar yang sedang menari-nari.

Tiba-tiba bisa muncul ranting yang jatuh tanpa komando.

"Asalamak, suara apa itu cil?!"

"Nggak tahu bos sepertinya suara ranting jatuh."


Suyut semakin dekat dengan Precil. Ia memegang pundak Precil dari belakang.

"Kenapa memegangi pundak Precil Bos."

"Hssss, diam jangan crigis."

Suyut seperti tengah ketakutan. Dari kuatnya pegangan tangan di pundak Precil, menandakan ia mulai benar-benar panik, mendengar suara-suara aneh yang muncul di setiap perjalanan.

"Pulang saja ya Bos, sepertinya ini malam Jumat Kliwon, tahu sendiri bos, banyak yang tiba-tiba muncul."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun