Di tengah dunia yang sering kali kehilangan arah moral---korupsi dilegalkan, kebencian dinormalisasi, egoisme diagungkan---pendidikan moral ala Muhammad menawarkan jalan yang sederhana tetapi dalam: jadilah teladan, buka ruang pengalaman, seimbangkan hukum dengan cinta, latih refleksi, dan jadikan moralitas sebagai jalan hidup.
Dengan cara inilah kita tidak hanya melahirkan generasi pintar, tetapi juga generasi yang berakhlak. Bukan sekadar cerdas di kepala, tetapi juga lembut di hati. Dan inilah pendidikan sejati yang diwariskan Muhammad kepada umat manusia.
Rancangan Praktis Pendidikan Moral ala Muhammad dalam Tahapan Usia
1. Usia 0--7 tahun (Masa Fondasi Moral -- Moralitas Pra-Konvensional)
Basis Teori: Piaget (heteronomous morality), Kohlberg (tahap orientasi hukuman dan ketaatan).
Karakteristik: Anak memahami moralitas dari luar dirinya, melalui aturan, teladan, dan konsekuensi langsung.
Stimulasi ala Muhammad:
Kasih sayang dan kehangatan Nabi terkenal penuh cinta terhadap anak-anak (misalnya kepada Hasan dan Husain), yang membentuk rasa aman moral.
Teladan perilaku sederhana Kejujuran, sopan santun, doa harian. Anak meniru, bukan diperintah keras.
Pembiasaan simbolik Membiasakan salam, doa, berbagi makanan.
Praktik: