Mohon tunggu...
Dimas Syaiful Amry
Dimas Syaiful Amry Mohon Tunggu... Konsultan Pendidikan Alternatif

Pengasuh di Sanggar Perdikan, sebuah wadah belajar bersama pada pendidikan, pengasuhan, dan pemberdayaan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Moralitas Muhammad: Cermin Kemanusiaan yang Sempurna

5 September 2025   05:08 Diperbarui: 5 September 2025   05:08 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mendorong integrasi moral dalam profesi (etika bisnis, etika profesi).

Memberi ruang refleksi dan spiritualitas (retret, dzikir, meditasi).

Menanamkan visi hidup berbasis kontribusi sosial.

5. Usia Dewasa Matang (30 tahun ke atas) (Moralitas Pascakonvensional Lanjut -- Prinsip Etis Universal)

Basis Teori: Kohlberg (tahap prinsip etis universal), Rest (Model Empat Komponen: sensitivitas moral, penilaian moral, motivasi moral, karakter moral).

Karakteristik: Individu mencapai kematangan moral, mengutamakan nilai universal, melampaui kepentingan kelompok, bahkan melampaui diri sendiri.

Stimulasi ala Muhammad:

Membangun visi peradaban Nabi menyusun masyarakat Madinah berbasis keadilan dan kesetaraan.

Mengutamakan kasih sayang Prinsip rahmatan lil-'alamin (rahmat bagi seluruh alam) sebagai orientasi moral tertinggi.

Mengintegrasikan spiritualitas dan praksis sosial Mengajarkan moralitas yang membumi sekaligus transendental.

Praktik:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun