Mohon tunggu...
Dian Triana
Dian Triana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa

Tugas, semangat

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kisahku

9 November 2021   22:29 Diperbarui: 9 November 2021   22:33 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

..... 

Setelah mengalami beberapa tahun yang sulit menghadapi jajahan Netherland di tambah Nipon mengambil alih kekuasaan. Akhirnya kami pun, aku, Soekarno dan para pejuang lain nya mendapatkan titik terang. Setelah di turunkan ya bom atom di Nagasaki dan Hiroshima, Jepang pun mengalami penurunan, sehingga membuat bangsa ini bisa sedikit bernafas, dan memulai pergerakan untuk kemerdekaan yang sebenarnya. 

Setelah pengeboman itu terjadi 3 hari setelahnya, Jendral Terauchi mengundang aku, Soekarno, dan Radjiman untuk pergi menemuinya di Dalat, Vietnam. Lalu tidak menunggu lama kami pun langusng berangkat menuju Dalat.

" Bung, menurutmu apa yang Nipon ingin kan ", tanyaku kepada Soekarno dan Radjiman, " Entahlah, tapi sekarang Jepang sedang dalam keadaan kritis, mereka tidak akan mungkin mengancam ataupun memaksa agar kira berpihak padanya " Jawab Soekarno. " Betul, itu tidak akan mungkin terjadi " , setelah beberapa lama di dalam pesawat, akhirnya pesawat pun landing di Bandara. Lalu kami bertiga pun lekas berangkat ke Dalat. 

Tiba di Dalat, tepatnya di markas Jendral Terauchi, seorang tentara Nipon menghampiri dan mengantarkan kami ke tempat Jendral Terauci. " Selamat sore Soekarno, Hatta, Radjiman. Senang bertemu kalian disini " Sambut nya kepada kita ber tiga. " Langsung saja pada intinya Jendral, apa yang kalian inginkan dari kami " Jawab ku dengan tegas. " Bersabarlah Bunga, duduk dulu" Ucap Jendral. " Gesuto no tame ni nomimono o motte kite kudasai " Lanjut Jendral ke bawahanya. 

" Seperti yang kalian ketahui, Negara kami dibom atom dan sekarang kami sangat terpuruk, kami memutuskan untuk menarik semua tentara kami di Hindia Belanda sesegera mungkin, dan kami seluruh pemerintahan Jepang memutuskan untuk memberikan Kemerdekaan kepada Indonesia. Serta Wilayah Indonesia adalah semua wilayah yang dulu dijajah oleh Netherland" Ucap Jendral Terauchi


" Benarkah ini Jendral?, benarkah bangsa kami bisa merdeka sepenuhnya" Tanya Soekarno kepada Jendral Terauchi dengan nada yang hampir menangis " Iya benar, merdekakan lah bangsa kalian begitu kalian sudah siap" Jawab Jendral Terauchi. 

Kami bertiga senang bukan main , semua perjuangan yang telah kami semua lakukan tidak berakhir sia sia, kemerdakaan sudah di tangan kami, kami akan mempersiapkan nya dengan sangat baik. 

Kami pun kembali ke tanah air dengan perasaan yang sangat bergembira, tapi kami tidak memberi tahu dulu kalangan muda, karena kalangan muda sangat terobsesi dengan kemerdekaan, jika mereka mendengar ini, mereka akan langsung mengambil tindakan tanpa mempersiapkan apapun. 

Tidak selang beberapa waktu, Kaisar Hiroshima mengumumkan kepada dunia bahwa Jepang telah menyerah kepada sekutu. Namun semua radio di tutup, tidak boleh ada yang mendengarkan radio sehingga sulit untuk mendapatkan kabar itu. Namun dengan keuletan dan semangat muda yang membara, mereka bisa menyabotase radio, sehingga berita itu terdengar oleh kaum muda. Setelah mendengar berita itu kaum muda tidak ingin bersabar, mereka segera datang ke tempat para kaum tua berkumpul. 

Brakkk, pintu terbuka dengan kencang, membuat aku dan yang lainya langsung menoleh ke arah pintu, para golongan muda dengan wajah yang tidak dapat di artikan itu maju 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun