4 tokoh tokoh nasional yang anti korupsi
Di balik dinginnya udara di Kota Sungai Penuh, berdiri megah sebuah bangunan bersejarah yang telah menjad saksi bisu perjuangan, peradaban, dan kebuda
Koperasi Memperkuat Ekonomi Pedesaan, Menuju Kemakmuran Nusantara RayaOleh: Aming Soedrajat"Kita membangun koperasi supaya koperasi membangun kemakmur
Pilihan hidup sederhana tidak hanya menunjukkan integritas pribadi, tetapi juga mencerminkan nilai moral dan etika yang tinggi.
Bung Hatta, arsitek demokrasi dan ekonomi kerakyatan, meletakkan fondasi kuat bagi ketatanegaraan Indonesia yang tetap relevan hingga kini.
Bung Hatta merupakan salah satu tokoh negara yang berjuang bersama tokoh bangsa dalam memproklamirkan kemerdekaan bangsa Indonesia, sumbangan pemikira
BJ Habibie juga memiliki banyak prestasi penghargaan di tingkat nasional maupun internasional
Bung Hatta merupakan sosok seorang negarawan bangsa Indonesia yang visioner
Wisata sehari ke Bukittinggi dan Ngarai Sianok, nikmati keindahan alam, kekayaan sejarah, dan keramahan penduduk setempat.
Ternyata banyak hal yang dapat kita pelajari dari sikap-sikap yang dimiliki oleh Bapak Koperasi Indonesia kita yaitu Mohammad Hatta.
Bung Hatta berpendapat bahwa Demokrasi-Kedaulatan Rakyat adalah jalan keluar dari kebuntuan dari Demokrasi Barat
Pidato persuasif untuk pelajar dalam rangka mengisi kemerdekaan
Suara pemuda menjadi suara rakyat, apabila putusan yang diambilnya berkenaan dengan cita-cita dan keinsafan rakyat.
Bung Hatta mengajak rakyat untuk bekerja menyusun negara baru, menyiapkan lantai dan tiang perumahan bangsa: Indonesia Merdeka.
Pembangunan masyarakat baru dilakukan secara bertahap dan teratur. Para pemuda dilatih dengan berbaris dan taiso serta diajarkan kedisiplinan.
Bung Hatta mengingatkan kembali ideologi kolektif yang merupakan karakter asli bangsa Indonesia melalui organisasi PUTERA
Bagi Bung Hatta, bekerjasama dengan penjajah fasis adalah pilihan yang paling realistis. Beliau melihat peluang untuk berkomunikasi dengan rakyat.
Ketika di tanya Bung Hatta mengenai Bung Karno seperti itu.. Bung Hatta menjawab "baik buruknya beliau tetap presidenku"
Berjuang dan Dibuang merupakan jilid ke-2 dari otobiografi Muhammad Hatta (Untuk Negeriku).
Membaca habis sekali duduk tulisan Bung Hatta, bukunya "Alam bawah sadar Yunani".