Koperasi Memperkuat Ekonomi Pedesaan, Menuju Kemakmuran Nusantara Raya
Oleh: Aming Soedrajat
"Kita membangun koperasi supaya koperasi membangun kemakmuran masyarakat," Mohammad Hatta (Bung Hatta). Proklamator Kemerdekaan, Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia, Negarawan, Bapak Koperasi Nasional.
Ada hal menarik yang dikatakan oleh Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi untuk menumbuhkan ekonomi pedesaan yang muaranya memperkuat ekonomi nasional tanpa tergantung pada ekonomi global.
Ekonomi pedesaan Jawa Barat belum bisa dikapitalisasi secara maksimal. Padahal, ketahanan ekonomi nasional harus berpijak sektor ekonomi pertanian, ekonomi peternakan, ekonomi perkebunan, ekonomi kehutanan, UMKM, mau pun ekonomi perikanan dan kelautan.
Pertumbungan ekonomi diwilayah perkotaan harus terkoneksi dengan ekonomi pedesaan, sehingga tidak ada ketimpangan antara wilayah desa dan kota. Alam yang subur dan iklim investasi yang baik di Jawa Barat menjadi keunggulan yang harus dimaksimalkan.
Kalau kita melihat karakter dan mata pekerjaan masyarakat pedesaan yang senang berbaur dan diskusi sesama profesi, Badan Koperasi bisa menjadi solusi untuk menjadi wadah utama pembangunan ekonomi rakyat di pedesaan.
Spirit koperasi mengedapankan ekonomi rakyat dan semangat sosial. Kesadaran solidaritas anggota koperasi merupakan tujuan utama untuk mencapai cita-cita bersama. Karena, dalam koperasi tidak ada anggota yang berpangku tangan, semuanya bekerja untuk mencapai tujuan bersama.
Tujuan koperasi bukan sekedar mengejar keuntungan, karena aturan main koperasi berbeda dengan perseroan atau perusahaan. Tapi koperasi memudahkan dan membantu kebutuhan anggota atau rakyat. Â
Permasalahan yang terjadi saat ini, kenapa minat masyarakat menjadi anggota koperasi masih rendah? Karena, koperasi dijadikan alat untuk mencari keuntungan semata, bukan sekedar simpan pinjam. Karena, spirit  koperasi bukan kearah sana. Spirit koperasi adalah spirit kemakmuran sosial, kemakmuran bersama. Â