Rasa jagung itu adalah surga.
"Ibu tak lapar," katanya pelan,
mengusap kepala mereka satu per satu.
Anak-anak tak bertanya,
mereka hanya percaya, ibu selalu benar.
Ibu bersandar ke dinding.
Senyum kecil mengembang.
Lalu tubuhnya tak bergerak lagi.
Dingin seperti malam itu,
yang asing dan beku.
Aku berdiri di ambang pintu, tak sanggup melangkah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!