Aku melangkah pergi,
tapi langkahku terasa berat.
Semakin aku mengerti,
cinta itu paling setia berkorban,
dan yang paling sering dilupakan.
Ketika revolusi membunuh cinta seorang ibu,
ada yang salah dengan revolusi. ***
Jakarta, 22 Februari 2025
(1) Puisi esai ini dramatisasi kelaparan massal yang menewaskan 35-40 juta warga karena revolusi Mao Zedong: Great Leap Forward (1949-1961).
Sumber: The Independent
Mao's Great Leap Forward 'killed 45 million in four years'
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!