Ibu ditarik ke lapangan desa.
Pejabat desa berbicara lantang,
tangannya memegang buku Mao, warna merah dan kecil:
"Inilah musuh revolusi,
pencuri pangan rakyat!"
Seorang pria maju, wajahnya keras,
menampar ibu yang ringkih.
Ibu jatuh.
Tanah berdebu menempel di pipinya.
Tapi bibirnya masih menyebut nama anak-anaknya:
"Makanlah," bisiknya dalam hati.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!