Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gerakan Karismatik Pentakosta

16 Juli 2020   20:16 Diperbarui: 16 Juli 2020   20:17 2131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

2.6 "Karunia untuk bernubuat"

 

Dalam bahasa aslinya disebut suatu nubuat. Yang dimaksud dengan nubuat dalam kontesk ini ialah bukan suatu kemampuan bernubuat yang diberikan satu kali untuk selama-lamanya melainkan suatu ucapan khusus yang diilhamkan Roh Kudus pada suatu situasi tertentu. Jadi karunia ini bersifat insidental.

 

Perbedaan karunia bernubuat ini dengan jabatan nabi ialah terletak pada fungsinya. Karunia bernubuat dimaksudkan untuk "membangun, menasehati dan menghibur" (1 Kor 14:3). Sementara jabatan nabi ialah untuk memberikan bimbingan pribadi atau meramalkan masa depan (lihat Ef 4:11). Jabatan nabi jarang terdapat, tetapi karunia bernubuat sering diberi dan terjadi dalam kebaktian atau kelompok doa, kepada orang-orang yang membuka diri bagi pekerjaan Roh.

 

2.7 "Karunia untuk membedakan bermacam-macam roh"

 

Karunia ini adalah suatu kemampuan supranatural yang diberi Roh Kudus untuk bisa membedakan roh apa yang sedang masuk dalam diri seseorang. Karunia ini juga memberi kemampuan untuk mengetahui apakah yang berbicara dalam diri seseorang itu roh jahat atau Roh Kudus. Karunia ini bisa diperolah dengan tekun membaca Firman Allah karena di dalamnya Allah telah menyebutkan mengenai hakikat dan perangai-perangai roh-roh jahat serta gejala-gejala yang menyertainya dan kemudian mengenai cara bagaimana orang dapat mengenal mereka. Bila dibandingkan dengan karunia penyembuhan, karunia ini membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mendapatkannya.

 

2.8 "Karunia untuk berkata-kata dengan bahasa Roh"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun