Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gerakan Karismatik Pentakosta

16 Juli 2020   20:16 Diperbarui: 16 Juli 2020   20:17 2131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bagi Kaum Karismatik, Baptisan Roh disebut sebagai baptisan kedua (second blessing). Mereka membedakannya dengan baptisan yang diterima pertama kali saat hendak masuk menjadi orang Kristen. Bagi mereka itu adalah baptisan pertobatan.

 

Dalam baptisan Roh, karya Roh Kudus dalam diri orang yang menerima adalah penuh atau sempurna. Bagi kaum Karismatik, orang yang telah mengalami baptisan Roh menunjukkan suatu kekayaan rohani yang sangat besar. Hal ini sesuai dengan istilah dibaptis di dalam Roh yang berarti diselamkan di dalam Roh, terbenam ke dalam kekayaan rohani yang sangat besar.

 

1.2 Tanda-tanda 

 

Manifestasi pertama dari kekayaan rohani itu adalah karunia bahasa Roh (glossolalia) yang kemudian disertai karunia-karunia yang lain. Jika bagi kalangan Pentakosta dikatakan bahwa bahasa Roh menjadi syarat mutlak untuk membuktikan bahwa sesorang telah menerima baptisan Roh, bagi kaum Karismatik lebih moderat. Mereka mengatakan bahwa karunia bahasa Roh bukan merupakan syarat mutlak.

 

Bagi Kaum Karismatik, tanda bahwa seseorang telah dibaptis dalam Roh ialah mengalami sukacita besar di dalam Tuhan yang sebelumnya tidak pernah dialami. Selain itu, timbul suatu keyakinan teguh bahwa Kristus berdiam di dalam hatinya. Orang yang mengalami baptisan Roh juga mengalami suatu kerinduan besar untuk berdoa, baik seorang diri maupun dalam persekutuan. Berdoa menjadi suatu kesukaan dan bukan lagi kewajiban.

 

Orang yang mengalami baptisan Roh melihat Kitab Suci sebagai suatu kitab yang baru. Selanjutnya, terdapat dalam diri suatu keberanian untuk bersaksi tentang Kristus dan untuk memenangkan (meraih) orang lain bagi Kristus, timbul suatu penyembahan spontan di dalam hati terhadap Kristus dengan mazmur-mazmur dan puji-pujian. Tanda yang terakhir ialah timbul suatu kesadaran yang kuat akan panggilan untuk hidup dengan suci dan untuk menghasilkan buah Roh yaitu kasih di dalam segala aspeknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun